Mohon tunggu...
Gito Harun
Gito Harun Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Spread love

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

8 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 8 Juni 2020   05:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"IBU"

Yang mengurangi jam tidur demi tidur pulasku
Yang meracik masakan enak demi makan puasku
Yang memukul kecil tubuhku demi membunuh nyamuk penghisap darahku
Yang tahu detil tentangku sehingga pandai meredam amarahku


Yang pandai menutup luka dengan senyuman manis
Yang pandai membujuk kala aku menangis
Yang menjadi nyala dalam gelap jalanku
Yang menjadi nyawa dalam gemerlap hatiku


Terima kasih atas kesabaran saat mengajariku berjalan
Terima kasih atas bahu yang jadi tempat sandarku ternyaman
Terima kasih atas segala pelukan yang begitu hangat
Terima kasih atas kasih sayang yang amat sangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun