Awal tahun 2020 ini, Majalengka kerap menjadi pembicaraan wisatawan lokal di media sosial karena ke asrian serta keindahan alam yang sangat mempesona. Bukit Terasering Panyaweuyan, siapa sangka tempat para petani mengais rezeki kini dijadikan sebagai Objek Wisata di Majalengka?
Petani setempat memang sengaja membuat lahan terasering yang menanam tanaman ubi jalar, bawang merah dan bawang putih dengan maksud agar tidak terjadinya longsor. Namun rupanya ide tersebut membuat Bukit Panyaweuyan menjadi terkenal.Â
Bukti Penyaweuyan atau Terasering Panyaweuyan terus di kelola dengan baik oleh masyarakat yang dibawahi oleh pemerintah desa Tejamulya sejak lama, sehingga kini dapat mendorong wisatawan luas untuk berdatangan melihat pesona hijau Panyaweuyan yang berjarak sekitar 20km dari pusat kota Majalengka atau waktu tempuh sekitar 50menit perjalanan dari pusat kota Majalengka. Bukti Terasering Panyaweuyan ini dibangun menjadi Objek Wisata oleh pemerintah provinsi Jawa Barat sejak tahun 2019.
Objek wisata ini berada di Argapura, Majalengka tepatnya di kaki Gunung Ciremai sebuah gunung api aktif dengan ketinggian 3.078mdpl. Seiring dengan kepopuleran Bukit Terasering Panyaweuyan, perbaikan dan pembangunan terus dilakukan, fasilitas di Bukit Terasering Panyaweuyan juga sudah memadai mulai dari area parkir, toilet, dan mushola sehingga wisatawan tidak perlu cemas walau sedang berwisata jauh dari keramaian dan akan tetap terpenuhi kebutuhanya. Bukan hanya itu di Bukit Panyaweuyan juga terdapatnya akses pejalan kaki untuk menuju ke puncak bukit untuk mendapatkan spot foto terbaik.
Setelah sebelumnya ditutup karena Pandemi, Objek Wisata Panyaweuyan kembali menjadi incaran destinasi Wisatawan Lokal. Pada puncak Bukit Terasering Panyaweuyan, wisatawan dapat menikmati pemandangan terasering lebih indah.Â
Beberapa anak muda terlihat sibuk mengabadikan momen di puncak Bukit Terasering Panyaweuyan kegiatan ini sudah menjadi rutinitas favorit wisawatan saat berkunjung, dengan disuguhkan pemandangan indah ditengah tanaman hijau yang menyegarkan, sangat sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Majalengka.
Untuk harga tiket masuk ke Bukit Terasering Panyaweuyan ini sendiri juga sangat terjangkau bagi semua kalangan yaitu sebesar Rp. 5000/orang, Parkir Mobil Rp. 10.000 dan Parkir Motor Rp. 5000.
Akses menuju tempat wisata ini tergolong sempit. Wisatawan yang membawa kendaraan tidak disarankan untuk melaju dengan kencang saat menuju ke Bukit Terasering ini, selain sempit sisi kanan-kiri jalan kadang terdapat tebing yang curam dan jika terdapat dua mobil berpapasan maka harus ada yang menepi guna memberikan ruang untuk kendaraan lain lewat.
Ditengah masa pandemi ini, meskipun terbilang cukup jauh dari pusat kota dan akses menuju Bukit Terasering Panyaweuyan cukup sempit, tetapi tidak sedikit wisatawan lokal yang berdatangan untuk merefleksikan diri sejenak dengan menikmati pemandangan berselimut sejuk dan tetap menjaga jarak antar wisatawan.Â
Namun penerapan protokol kesehatan di objek wisata Panyaweuyan terkesan minim. Sejumlah wisatawan nampak mengabaikan protokol seperti tidak menggunakan masker.
Suasana di Bukit Terasering Panyaweuyan yang masih asri dan sejuk membuat siapa saja betah berlama-lama di sini. Â Bukit Panyaweuyan ini dapat di nikmati selama 24jam, para travel fotografi menyarankan untuk berkunjung ke Bukit Panyaweuyan pada pagi atau sore hari.Â
Setelah ditutup sementara pada awal Agustus 2020 guna mencegah terjadinya cluster pariwitasa, kini wisatawan sudah dapat kembali menikmati pesona hijau di Objek Wisata Panyaweuyan ini yang telah diumumkan Disparbud melalui akun Instagram @disparbudmajalengka.
Berkunjung ke Bukit Panyaweuyan merupakan salah satu cara menikmati, mensyukuri keindahan alam yang dijaga, untuk itu jadilah pengunjung yang menjaga lingkungan.Â
Wabah virus Corona mungkin membuat para wisatawan mengalihkan tujuan wisatanya dari internasional ke wisata domestik, tetapi sebagai wisatawan yang baik harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumunan, dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun/handsanitizer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H