Jalan-jalan murah pasti digemari banyak orang. Contoh, para mahasiswa ini nekat ke Macau dengan akomodasi berupa ruang tunggu di bandara.
Pada dasarnya semua orang pasti pernah merasakan tidur di airport. Ya, tapi hanya sekedar untuk transit, nunggu boarding dibuka, di sini aku akan menceritakan perjalanan beberapa tahun lalu saat aku traveling ke Macau.
Perjalanan modal nekat dimulai! Kami tidur di Bandara Macau selama 3 hari. Kenapa kami memutuskan untuk menginap di Bandara?
Pertama, kantong mahasiswa, belum kerja, uang hanya penghasilan uang jajan bulanan dan aku menerapkan menabung Rp 10.000-25.000/hari selama satu tahun. Kedua, Penginapan di Macau itu bukan harga kantong mahasiswa pada saat itu.
Kebanyakan hotel di Macau merupakan gabungan dengan kasino. Mayoritas orang pergi ke Macau hanya 1 hari, tidak menginap jadi mereka pulang pergi dari Hong Kong. Tapi menurut kita ke Macau harus dinikmati karena banyak yang harus di kunjungi. Itulah alasannya.
Tempat pariwisata di Macau kebanyakan berada di hotel-hotel, salah satunya Venetian. Bukan hanya hotel, tapi kalian juga bisa jalan-jalan karena di sana tersedia shopping center. Tidak lupa, setiap sudut Venetian itu instagramable dan sudah sering dijadikan tempat shooting film, drama korea dan membuat seperti sedang berada di Italy.
Ruin's St. Of Paul adalah sebuah sisa reruntuhan gereja peninggalan Portugis abad ke-16 M yang kini hanya tersisa tembok bagian depannya saja. Banyak tourist yang naik ke atas reruntuhan ini melalui tangga di bagian belakang reruntuhan itu hanya untuk melemparkan koin ke jendela yang konon katanya bisa membuat keberuntungan.