Mohon tunggu...
Githaesa
Githaesa Mohon Tunggu... Freelancer - -

Mencintai tulisan dan ragam kesenian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adiksi Tersakti

15 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 15 Oktober 2024   00:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersenandung diriku, hingga manusia mengira diri ini gila.
Menari ria aku di tengah hujan, hingga manusia menghindari diri ini.
Bersuka di dalam hal paling sakti, paling gila, dan paling hidup.

Lagu seperti narkoba, lirik seperti nasi.
Kuas seperti baju, lukisan seperti rumah.
Dialog, Ragam emosi, setiap gerakan,
merupakan koleksi galeri.
Kontemporer yang kekal, lekuk tubuh yang berbahasa,
merupakan afeksi yang mengudara.

Bahasa seribu makna,
Adiksi paling sakti,
Bahasa kebebasan,
Adiksi paling puitis,

Seni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun