Bersenandung diriku, hingga manusia mengira diri ini gila.
Menari ria aku di tengah hujan, hingga manusia menghindari diri ini.
Bersuka di dalam hal paling sakti, paling gila, dan paling hidup.
Lagu seperti narkoba, lirik seperti nasi.
Kuas seperti baju, lukisan seperti rumah.
Dialog, Ragam emosi, setiap gerakan,
merupakan koleksi galeri.
Kontemporer yang kekal, lekuk tubuh yang berbahasa,
merupakan afeksi yang mengudara.
Bahasa seribu makna,
Adiksi paling sakti,
Bahasa kebebasan,
Adiksi paling puitis,
Seni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H