Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tren Sad Beige Parenting: Obsesi Estetika Minimalis dan Tantangan Tumbuh Kembang Anak

3 Januari 2025   13:31 Diperbarui: 4 Januari 2025   15:13 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini, warna netral kebanyakan terkesan monoton dan diprediksi dapat menghambat stimulasi yang optimal, terutama di masa dasar tumbuh kembang anak. 

2. Keegoisan Orang Tua

Ketika estetika lebih diutamakan, sad beige parenting bisa menjadi bentuk egoisme orang tua, untuk memenuhi rasa obsesi nya terhadap hal-hal yang bersifat estetik. 

Padahal, anak membutuhkan lingkungan yang kaya warna dan tekstur untuk merangsang eksplorasi dan kreativitas mereka.  

3. Tuntutan Finansial

Meskipun terkesan sederhana, namun produk-produk dengan estetika sad beige sering kali mahal, sehingga menjadi beban finansial yang lebih bagi orang tua.

Sementara itu, manfaat yang dihasilkannya tidak selalu berbanding lurus, atau bahkan hanya memiliki kesan estetik saja. 

Dengan demikian, sad beige parenting bukanlah masalah estetika semata, melainkan juga bagaimana orang tua menyeimbangkan kebutuhan mereka dengan kebutuhan anak. 

Tentunya, memilih gaya parenting jenis ini sah-sah saja, selama orang tua tetap menyediakan variasi warna cerah dan mainan yang mendukung tumbuh kembang anak.  

Karena pada dasarnya, pengasuhan tidak hanya soal tren atau tampilan, tetapi tentang menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara fisik, emosional, dan kognitif. 

Dalam artian, estetika memang penting apalagi untuk menciptakan memori dan kenangan terbaik untuk anak, tetapi kebutuhan tumbuh kembang anak tetap harus menjadi prioritas utama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun