Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sekitar 837,1 Kilometer dari Padang, Ada Kampung Unik di Sumatra Utara yang Hidup Serba Gratis, Tertarik?

21 November 2024   20:02 Diperbarui: 21 November 2024   22:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kampung Matfa atau Kampung Kasih Sayang di Sumatera Utara (Sumber Foto: Gmaps/Kokoh Bayu Samudra RTG) 

Di antara mereka ada yang berternak, berkebun, bertani, dan mengelola bisnis kolektif, salah satunya CV. Industri Matfa Indonesia.

Namun keanekaragaman suku dan profesi, tidak menjadi halangan, karena kekeluargaan mereka lebih erat dibandingkan hal demikian. 

Bahkan menurut para pakar sosial dan pemerhati lingkungan, mereka hidup penuh toleransi dan banyak diklaim sebagai cerminan konsep "bhineka tunggal ikka"

Dalam hal ini, kampung Matfa tidak hanya kental dengan budaya berbagi, tetapi juga tidak membeda-bedakan status sosial antar warganya. 

Seperti halnya, status miskin dan kaya, konglomerat, pejabat, rakyat atau sebagainya. Semuanya dianggap sama. 

Terlebih, mereka hidup dalam rumah dengan kapasistas ukuran dan bahan bangunan yang sama, serta tidak berlomba dengan pendapatan masing-masing. 

Menariknya, mereka juga tetap bekerja, tetapi dengan pekerjaan yang sesuai potensi yang dimiliki masing-masing.

Kemudian, setelah mendapatkan pemasukan, mereka memberikannya diberikan ke baitul maal, sebagai harta bersama yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan umat. 

Setiap harinya, ibu-ibu bergotong royong memasak di dapur umum untuk menyiapkan makanan sehari-hari, sehingga semua warganya dapat makan. 

Selain itu, pendidikan juga disediakan secara gratis mulai dari tinggat awal hingga SMA. Bahkan, jika mereka sakit, berobat pun gratis di "Rumah Sehat".

Meskipun eksistensinya kurang familiar di beberapa tempat tanah air, tetapi keunikan kampung ini sempat menjadi kajian para akademisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun