Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebih dari 1,680 Javanese Makin Betah Tinggal di Kampung Terapung Thailand, Kok Bisa?

21 November 2024   18:13 Diperbarui: 21 November 2024   18:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana tidak betah, kampung ini dilengkapi fasilitas modern, seperti masjid ikonik, sekolah, museum, hingga lapangan olahraga. 

Sementara itu, air bersih dan listrik disuplai melalui sistem bawah laut, memastikan kenyamanan warga.  

Pada awalnya Koh Panyee sangat bergantung pada hasil laut, kini penduduknya banyak yang beralih ke sektor pariwisata. 

Tentunya usaha seperti restoran apung, homestay, dan toko suvenir menjadi sumber penghasilan utama, mendorong ekonomi lokal.  

Namun, di tengah modernisasi, nilai-nilai Islam tetap dijunjung tinggi oleh mereka. 

Bahkan, Masjid Koh Panyee, dengan arsitektur megahnya, hingga saat ini masih menjadi pusat kegiatan spiritual sekaligus daya tarik wisata.  

Menariknya, Koh Panyee juga memiliki hubungan historis dengan sejarah Islam di Indonesia.

Kabarnya, keturunan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, masih tinggal di sana, sehingga kampung ini saksi bisu sejarah panjang hubungan dua bangsa tersebut.  

Dengan segala keunikannya, Koh Panyee terus memikat wisatawan, meski ada batasan pembangunan dari pemerintah Thailand.

Kampung terapung ini adalah bukti nyata bagaimana budaya dan tradisi mampu bertahan di tengah arus perubahan zaman.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun