Dalam hal ini, terlihat betapa masyarakat Toraja menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga dan solidaritas.Â
Mereka percaya bahwa jika upacara Rambu Solo' tidak dilaksanakan, arwah yang meninggal tidak akan mencapai kesempurnaan.Â
Salah satu cerita menarik datang dari seorang wanita bernama Elfrida Lantong. Ia belum menjalani Rambu Solo' hingga usia sembilan puluh tahun.Â
Meskipun sudah tiada, keluarganya tetap menganggapnya hidup tetapi sakit.Â
Mereka sering mengunjungi dan berbicara dengan jenazahnya, menunjukkan betapa kuatnya ikatan keluarga dalam budaya Toraja.
Dengan demikian, upacara Rambu Solo' lebih dari sekadar upacara kematian, ini berkaitan dengan kepercayaan dan penghormatan masyarakat Toraja terhadap leluhur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H