Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kecil-kecil Cabe Rawit, Kenali 5 Tanda Micro Cheating pada Pasangan

13 Oktober 2024   00:20 Diperbarui: 13 Oktober 2024   00:49 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan yang micro cheating (azerbaijan_stockers/ Freepik) 

Masalah ini bukan sekadar fisik atau materi, melainkan lebih kepada aspek emosional dan kepribadian yang mereka temukan pada orang lain. Misalnya, cara berbicara, berpakaian, atau berinteraksi yang dianggap lebih menarik. 

Sosok "orang lain" tersebut bisa berupa mantan, seseorang yang belum bisa dimiliki, seorang "crush," selebriti, atau tokoh publik favorit yang telah meninggalkan kesan mendalam dalam hati pasangan. Ketiadaan sosok ini bisa menjadi ancaman dan mengarah pada micro cheating, Apalagi jika mereka telah menjalin ikatan resmi. 

2. Overappreciate dan Overprise terhadap Lawan Jenis

Memberikan pujian kepada orang lain adalah hal yang wajar, tetapi ketika pujian itu mulai berlebihan, bisa menjadi masalah. Bayangkan jika sedang bersama pasangan dan dia secara terbuka memberikan pujian yang terkesan "menyeberang batas" kepada orang lain.

Apalagi jika seseorang tersebut jarang sekali memuji dengan kalimat romantis kepada pasanganya. Situasi seperti ini dapat membuat pasangan merasa insecure, bahkan meragukan keseriusan dan ketulusan dalam hubungan. 

Jika pujian tersebut menjadi kebiasaan dan sering ditujukan kepada orang yang sama, jangan sepelekan! Ini bisa jadi pertanda awal dari keterikatan emosional yang berbahaya dan mengarah pada mikro cheating. 

3. Chatingan Diam-Diam dan Delete Chat

Menghapus pesan tidak selalu mencerminkan perilaku yang buruk, tetapi jika hal itu terjadi pada percakapan dengan lawan jenis untuk menghindari ketahuan pasangan dengan dalih menjaga kedamaian, ini adalah salah satu indikator red plags. 

Pertanyaan rasionalnya, mengapa harus ada percakapan yang disembunyikan atau dihapus jika memang tidak ada yang perlu disembunyikan? penyimpanan penuh kah? ya itu lain lagi alasannya. 

Meskipun, hubungan yang sehat tidak menuntut keterbukaan 24/7 atau privasi nol, tetapi ada garis tipis antara privasi dan rahasia. Terkadang tukang selingkuh memang bersipat manipulatif dan mempunyai banyak alasan. 

Jika menhapus chat sering terjadi dan terasa ada sesuatu yang disembunyikan, Transparansi adalah kunci dalam setiap hubungan yang sehat, dan micro cheating seperti ini bisa menjadi bom waktu yang menggerogoti kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun