Micro cheating bukanlah fenomena baru yang muncul di era digital. Meskipun kemajuan teknologi memudahkan interaksi, perilaku tidak terpuji ini sudah ada sejak lama dalam berbagai bentuk.Â
Lalu, dengan kemudahan komunikasi yang tersedia saat ini, micro cheating semakin sering terjadi dan menjadi lebih sulit untuk dideteksi, membuat hubungan rentan terhadap ancaman yang tampaknya sepele.
Secara sederhana, micro cheating dapat diartikan sebagai "selingkuh kecil," yaitu tindakan yang memberikan perhatian emosional kepada orang lain di luar hubungan yang sudah ada. Meskipun tidak melibatkan fisik, perilaku ini memiliki potensi untuk merusak kepercayaan dan menciptakan jarak emosional.Â
Banyak orang yang menganggap remeh tindakan ini, bahkan menggapnya sebagai bagian dari sikap friendly, padahal micro cheating tidak memandang karakter ekstrovert, introvert maupun ambivert, Karena tindakan secara diam-diam ini, terlihat sepele dan bisa dilakukan banyak orang.Â
Istilah "kecil-kecil cabe rawit" sangat tepat untuk menggambarkan bahaya dari micro cheating dalam keharmonisan suatu hubungan. Walaupun disebut kecil, selingkuh adalah habbits dan segala hal besar pada umumnya dimulai dari hal kecil.Â
Tanpa komunikasi yang jujur dan terbuka, micro cheating perlahan-lahan menggerogoti fondasi kepercayaan yang dibangun dalam sebuah hubungan, sehingga menimbulkan keretakan yang sulit untuk diperbaiki.
Yuk, kenali 5 tanda micro cheating yang sering nggak disadari, sebelum hubunganmu terancam!
1. Mencari "Something Else" dalam Diri PasanganÂ
Saling memperbaiki kualitas diri dan belajar untuk menjadi lebih baik setelah berpasangan adalah hal yang ideal. Walaupun, mengubah orang lain sering kali lebih sulit daripada mengubah diri sendiri, karena yang perlu berkomitmen adalah diri mereka sendiri.Â
Ironisnya, fenomena yang sering terjadi adalah saling menuntut tanpa salah satu pihak memberikan perubahan positif. Lebih parah lagi, ada kecenderungan untuk mencari "orang lain" dalam diri pasangan, sehingga pasangan merasa harus bersikap sesuai dengan ekspektasi tentang orang lain itu.Â