Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Pendidikan di Indonesia: Komersialisasi, Ketimpangan Sosial dan Kesejahteraan Guru

2 Oktober 2024   12:42 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:16 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi problematika pendidikan di Indonesia (Freepik) 

Survei dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) tahun 2024 menunjukkan bahwa 40% sekolah di Indonesia masih kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum ini dengan baik. 

Meskipun brandingnya bagus, namun hal yang menjadi sorotan dalam kurikulum merdeka adalah tingginya beban administrasi guru. Menurut data terbaru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), sekitar 70% guru di Indonesia merasa dibebani tugas administratif yang berlebihan, yang mengurangi waktu mereka untuk fokus pada pembelajaran siswa.

5. Kesejahteraan Guru Masih Dianggap Sebelah Mata

Tidak bisa dipungkiri, meskipun kesejahteraan tidak hanya bisa diukur oleh standar duniawi seperti halnya keuangan atau gaji, namun hal tersebut sedikitnya membawa pengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. 

Di Indonesia, kesejahteraan guru terutama guru honorer dinilai masih rendah.  Berdasarkan survei yang dilakukan oleh GREAT Edunesia Dompet Dhuafa pada Mei 2024 terhadap 403 guru di 25 provinsi, menunjukan bahwa 74% responden mendapatkan gaji di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), sekitar 500 ribu. 

Rendahnya upah guru seringkali mengakibatkan kasus-kasus yang dilakukan oleh oknum guru, berupa pemerasan dalam event tertentu kepada siswa atau mahasiswa sehingga apa-apa harus diuangkan, atau pun perlakuan lainya. 

Itulah beberapa problematika dunia pendidikan yang berkaitan dengan faktor ekonomi. Semoga membantu membuka cakrawalamu (*) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun