Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Adulting is Hard! 7 Hal yang Harus Dipaksakan untuk Kebaikan Masa Depan

1 Oktober 2024   21:11 Diperbarui: 3 Oktober 2024   13:19 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa takut akan kegagalan atau ketidakpastian sering membuat seseorang berhenti sebelum sempat mencoba. Di sisi lain, rasa malas menjadi hambatan besar bagi produktivitas, membuat seseorang terus menunda hal-hal yang sebenarnya penting.

Dilansir dari Psychology Today, mengatasi rasa takut dan malas memerlukan disiplin diri dan pola pikir yang rasional. Salah satu strategi efektif untuk melawan kedua hambatan ini adalah dengan membangun kebiasaan kecil yang positif, seperti membuat daftar tugas harian (to-do list) atau menetapkan target mingguan. 

Dengan langkah-langkah kecil ini, kita dapat menjaga momentum dan melatih diri untuk tetap produktif, terlepas dari rasa takut maupun malas.

5. Memperbaiki Kualitas Ibadah

Bagi banyak orang, spiritualitas atau agama memberikan fondasi yang kokoh dalam menghadapi kehidupan. Ibadah bukan hanya sekadar ritual keagamaan, melainkan juga sebuah bentuk refleksi diri dan upaya memperdalam hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center di Amerika Serikat, yang melibatkan lebih dari 20 negara, ditemukan bahwa ada hubungan erat antara agama dan kebahagiaan seseorang. 

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kehidupan spiritual yang kuat cenderung merasa lebih bahagia dan mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah. 

Sebagai contoh, di Australia, 45% orang dewasa yang aktif beragama melaporkan bahwa mereka merasa sangat bahagia, dibandingkan dengan 32% dari mereka yang tidak aktif beragama, dan 33% dari mereka yang tidak berafiliasi dengan agama apapun.

Selain itu, memperbaiki kualitas ibadah juga berarti memperkuat hubungan dengan Tuhan, yang sering kali mendatangkan ketenangan batin. Hubungan spiritual yang lebih baik membantu menghadapi masa-masa sulit dengan lebih tenang dan penuh kepercayaan diri.

6. Menjaga Hubungan Keluarga dan Pertemanan Sehat

Dewasa sering dikaitkan dengan rasa kesepian, karena memang benar bahwa people come and go. Namun, hubungan yang sehat, baik dengan keluarga maupun teman, adalah salah satu faktor kunci yang sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun