Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Fakta Kontroversi UKT ITB Tahun 2024, Mahasiswa: Institut Tega Banget!

28 September 2024   10:48 Diperbarui: 28 September 2024   10:54 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus Institut Teknologi Bandung (web ITB) 

2. Kenaikan UKT Akibat Peraturan Baru

Pada Mei 2024, ITB dan perguruan tinggi lainnya mulai menerapkan Peraturan Mendikbud Ristek No. 2/2024, yang menyebabkan kenaikan UKT. 

Hal ini memicu gelombang protes mahasiswa karena dianggap memberatkan ekonomi keluarga mereka. 

Di sisi positif, kebijakan ini berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan melalui tambahan dana untuk fasilitas dan program akademik yang lebih baik.

Namun, kenaikan UKT juga membawa dampak negatif, terutama bagi mahasiswa yang sudah berada dalam kondisi finansial sulit. Apalagi ketika kenyataannya kenaikan UKT juga tidak selalu diiringi dengan peningkatan fasilitas atau pelayanan. 

3. Beasiswa dengan Syarat Kerja Paruh Waktu

Bagi mahasiswa penerima beasiswa pengurangan UKT, pada September 2024 muncul kebijakan baru yang mewajibkan mereka untuk bekerja paruh waktu di kampus.

Pekerjaan ini mencakup menjadi asisten dosen atau praktikum, menjalankan tugas administratif, hingga memberikan tutorial akademik. 

Dampak positif dari kebijakan ini, mungkin mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja yang berharga serta meningkatkan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja.

Namun, di sisi lain, kewajiban ini menambah beban bagi mahasiswa. Mereka harus membagi waktu antara belajar dan bekerja, yang bisa mengurangi fokus mereka pada akademik.

Beban kerja paruh waktu ini juga berpotensi berbenturan dengan jadwal perkuliahan, mengganggu keseimbangan antara studi dan aktivitas lainnya, apalagi dengan siklus ketat pembelajaran mahasiswa ITB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun