Mohon tunggu...
Gita Valensia
Gita Valensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Publikasi Kegiatan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Produksi Tempe Pak Rahmad Mempertahankan Cara Tradisional Pembuatan Tempe

21 Juni 2024   20:45 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Produksi Tempe Bungkus Daun/dokpri

Semarang - (20/06/24), Muhamad Rahmad adalah seorang penerus usaha pembuat tempe yang bertempat di  Jalan Fatmawati, Pedurungan Kidul, Semarang atau lebih tepatnya terletak di gang samping Swalayan ADA Fatmawati. Usaha pembuatan tempe ini sebelumnya didirikan oleh bapak mertua beliau yang bernama almarhum Hj Takwat.Awal mula berdirinya pembuat tempe sekitar pada tahun 1981. "Waktu itu bapak mertua saya masih ambil tempe dari Karangayu kemudian dijual ke pasar Gayamsari tapi setelah modalnya cukup dan berani kemudian memutuskan untuk bikin sendiri sekitar tahun 1981" ujar Pak Rahmad.

Proses Produksi Tempe/dokpri
Proses Produksi Tempe/dokpri
Selain itu, proses pembuatan tempe di rumah produksi yang dikelola Pak Rahmat masih menggunakan cara manual. Langkah-langkah proses pembuatan tempe tersebut dimulai dari kedelai direndam dulu kurang lebih 1 jam, supaya bisa lebih mengirit gas supaya cepat matang. Tahap selanjutnya adalah perebusan kedelai hingga lunak atau tidak keras. Sesudah proses perebusan, kedelai di rendam lagi hingga 12 jam, lalu kedelai di kupas memakai mesin supaya terpisah antara kulit dan kedelainya, selanjutnya di cuci sampai bersih. Setelah bersih baru diberi ragi, kemudian kedelai ditiriskan sampai benar-benar tidak ada airnya sama sekali. Setelah itu proses pembungkusan baik itu pakai plastik maupun pakai daun. Selesai dibungkus, tempe ditata rapi, kemudian diberi lobang supaya udara bisa masuk. Terakhir yakni menunggu sampai menjadi tempe yang sempurna.

Hasil Produksi Tempe Bungkus Daun/dokpri
Hasil Produksi Tempe Bungkus Daun/dokpri
Tempe ini kemudian dijual di pasar Gayamsari dan melayani pula pembelian langsung di rumah produksi.Untuk harga tempe yang di produksi berbeda-beda, tempe plastik kecil dengan harga Rp. 2000, sedangkan yang berukuran besar  seharga Rp 5000, dan tempe dibungkus daun dijual dengan harga Rp. 1000. Pak Rahmad sudah memiliki pelanggan tetap seperti para penjual makanan di warung-warung sekitar. Produksi tempe menggunakan cara manual ini memberikan cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan tempe buatan pabrik. Hal inilah yang dapat mempertahankan pelanggan selain harganya yang terjangkau juga menjaga keorisinilan pembuatan tempe itu sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun