Mohon tunggu...
Gita Silvi
Gita Silvi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman Menjadi Content Creator dan Kekurangan yang Harus Diperbaiki Ketika Menjadi Content Creator

6 Juli 2021   16:26 Diperbarui: 8 Juli 2021   01:20 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat SMA saya pernah menulis di Wattpad dengan genre fiksi remaja yaitu mengenai kisah percintaan anak SMA. Dalam membuat cerita yang dibuat harus orisinil dengan ide kita sendiri, karena di platform tersebut banyak sekali cerita-cerita yang hampir mirip dengan cerita yang saya buat. Maka dari itu pentingnya konten yang orisinalitas, kemudian membuat headline yang kuat. Dengan menciptakan headline yang kuat maka akan menarik minat para pembaca. 

Dari headline tersebut pembaca akan tertarik cerita mana yang cocok untuk dibaca. Kemudian selalu update konten yang dibuat agar tidak kehilangan pembaca. Seperti pengalaman saya. Cerita yang saya buat belum sampai ending, tetapi saya sudah tidak rajin menguploadnya karena ada satu dan lain hal. Dan terpaksa saya tidak melanjutkan cerita yang sudah saya buat. Kemudian cerita saya ditingalkan oleh para pembaca.

Kekurangan yang harus di perbaiki Ketika menjadi content creator

Tidak membuat masalah dengan content creator lain

Ketika seorang content creator membuat masalah dengan content creator lain, akan membuat publk tidak menyukainya, karena hal ini hanya membuat content creator merusak image yang telah diketahui oleh public.

Menjaga konten agar tidak ada yang meniru

Ketika seorang content creator membuat sebuah konten, ada beberapa oknum yang melakukan plaiat hal ini akan mengakibatkan kerugian sang content creator. Sebagai content creator yang baik kita juga harus menghargai konten orang lain dan menamatinya agar hubungan sebagai content creator berjalan dengan baik.

Membuat konten tidak memberatkan diri sendiri

Hal ini yang akan menyebabkan ganguan Kesehatan mental seperti ganguan kecemasan hingga depresi. Jadi, sebagai content creator harus mempunyai mental yang kuat untuk membuat konten yang sehat walaupun terkadang ada saja public yang tidak menyukainya sehinga tidak memberatkan diri sendiri.

Mungkin itu saja pengalaman saya menjadi content creator semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun