Keberhasilan Ibu Khofifah dalam jabatan ini membuktikan bahwa perempuan dapat berperan penting dalam merancang dan melaksanakan kebijakan negara, serta menunjukkan bahwa kesetaraan gender bukanlah sekadar wacana, tetapi dapat diwujudkan melalui langkah-langkah konkret yang mendukung pemberdayaan dan perlindungan hak-hak dasar perempuan dan anak. Komitmennya ini bukan hanya membawa perubahan di tingkat kebijakan nasional, tetapi juga memberikan dampak langsung kepada kehidupan sehari-hari perempuan dan anak-anak di Indonesia, dan memberikan mereka kesempatan yang lebih luas untuk berkembang dan meraih cita-cita.
Kesetaraan gender penting dalam menciptakan masyarakat adil, damai, dan maju. Penulis juga menekankan bahwa kesetaraan gender bukan hanya soal keadilan, tetapi juga membuka potensi besar yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Artikel ini juga menjelaskan perbedaan antara gender dan seks, serta pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif dalam kepemimpinan. Sistem patriarki yang selama ini mendominasi telah membatasi peran perempuan, namum banyak contoh salah satunya seperti ibu Khofifah Indar Parawansa yang membuktikan bahwa perempuan mampu memimpin dan berkontribusi secara signifikan.
Untuk mencapai kesetaraan gender, dibutuhkan komitmen dari semua pihak, baik individu, komunitas, pemerintah, maupun sektor swasta. Dengan mengubah mindset, menghapus stigma, dan menciptakan lingkungan yang inklusif, kita dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berkembang. Kita perlu terus berupaya mewujudkan kesetaraan gender agar semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, maju, dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Munggaran, T. P. (2023). Peran dan Pengaruh Perempuan dalam Dinamika Politik di Indonesia. 4(7), 805--806.
Sulistyowati, Y. (2021). Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Pendidikan Dan Tata Sosial. IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies, 1(2), 1--14. https://doi.org/10.21154/ijougs.v1i2.2317
Swari, P. R. (2023). Budaya Patriarki dan Tantangan Dalam Kebebasan Berekpresi (Analisis Menggunakan Teori Konflik Ralf Dahrendorf). Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2), 213. https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i4.7166
Wahyuni, Z. M., Lestari, F., & Hasanah, U. (2020). Kepemimpinan Dan Gender Dalam Lembaga Pendidikan Islam. PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 26--37. https://doi.org/10.15548/p-prokurasi.v2i1.2246
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H