SINOPSIS
Saat hukum dan kekuasaan dipegang oleh serigala-serigala buas berbulu domba. Saat seluruh negeri dikangkangi orang-orang jualan sok sederhana tapi sejatinya serakah. Apakah kalian akan tutup mata, tutup mulut, tidak peduli dengan apa yang terjadi. Atau kalian akan mengepalkan tangan ke udara, LAWAN!
Tema yang Relevan dengan Situasi Saat Ini: Novel ini mengangkat tema kritis tentang masyarakat modern yang terjebak dalam budaya instan dan mengabaikan pengetahuan mendalam, mendorong pembaca untuk berpikir lebih kritis tentang informasi yang diterima. Plot yang Menarik: Cerita berfokus pada seorang tokoh yang menyadari bahwa kecerdasan tidak selalu dihargai dalam masyarakat yang mengutamakan kepintaran superficial. Dia memutuskan untuk menjelajahi dunia dengan cara yang tidak konvensional, menghadapi tantangan dan konflik yang mengubah cara pandangnya. Karakter yang Kuat: Karakter utama adalah individu yang kompleks, berjuang dengan identitasnya dalam lingkungan yang menilai orang berdasarkan penampilan dan kepintaran dangkal. Karakter pendukung memperkaya narasi dengan pandangan yang berbeda tentang pendidikan dan kebodohan. Pesan Moral yang Kuat: Novel ini mengajarkan bahwa kebodohan bisa menjadi bentuk kebebasan, dan terkadang, memahami sesuatu dengan cara yang berbeda lebih berharga daripada sekadar menjadi pintar. Pembaca diingatkan untuk menghargai proses belajar dan eksplorasi. Cerita Sangat Menarik dan Dapat Menambah Pengetahuan Terkait Isu Lingkungan: Dalam perjalanan tokoh utama, terdapat elemen yang menjelajahi dampak lingkungan akibat gaya hidup konsumtif, memberikan pembaca wawasan tentang isu-isu ekologis yang relevan. Cover Sesuai dengan Topik yang Dibahas: Cover buku dirancang dengan ilustrasi yang mencolok, menunjukkan kontras antara kebodohan dan kepintaran, dengan elemen visual yang menggambarkan masyarakat modern dan dampaknya terhadap lingkungan. Judul Buku Menarik: Judul "Teruslah Bodoh, Jangan Pintar" provokatif dan menarik perhatian, menciptakan rasa ingin tahu serta mendorong pembaca untuk menggali makna di baliknya. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong refleksi dan diskusi tentang pentingnya pengetahuan yang mendalam dan kesadaran lingkungan.
Beberapa adegan yang brutal, Novel ini contains (mengandung) beberapa adegan kekerasan yang mungkin tidak cocok untuk pembaca yang sensitif,Ending yang terkesan terburu-buru dan kurang klimaks,Warna kertas kuning yaitu Kertas yang digunakan kurang menarik,Akhir cerita dan penyelesaian masalah yang tidak realistis dan Latar belakang tokoh yang kurang jelas.
Ditulis oleh : Anggita Riyanitami, Annisa Shofi Aghniya, Rana Putri Lestari, Alexsa Navita Dewi, Rowaina Hasana Luthfia, Thalud Al Akbar, M. Yusuf Falih, Galih Cahya Ardyansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H