Bandar Lampung - Satu keluarga yang terdiri dari lima orang ditemukan tewas di Desa Marga Jaya, Way Kanan, Lampung pada Kamis (06/10).
Empat korban diantaranya ditemukan di dalam septic tank yakni Zainudin (78), ayahnya sendiri kemudian ibu tirinya Siti Romlah (45), kakaknya Wawan Wahyudin (55) serta keponakannya berinisial Z yang berusia 6 tahun baru. Sedangkan satu orang lainnya Juwanda (26) terkubur di kebun singkong.
Kematian Zainudin, Siti Romlah, Wawan Wahyudin, dan Z
AKBP Teddy Rachesna selaku Kapolres Way Kanan menjelaskan, pembunuhan tersebut bermula pada Oktober 2021 lalu, yakni saat terjadinya pertengkaran antara tersangka Erwin dengan korban Wawan Wahyudin terkait hutang piutang dan warisan.
"Kejadian itu, sekitar pukul 01.00 WIB di rumah Zainudin tempat kejadian perkara (TKP). Saat Di rumah itu, ada ayah tersangka yakni Zainudin dan ibu tirinya Siti Romlah serta Zahra keponakan tersangka sedang tertidur," jelasnya dikutip dalam
Lalu, pertengkaran itu menjadi perkelahian, tersangka memukul kepala Wawan dengan kapak di bagian tumpulnya sebanyak dua kali. Zainudin dan Siti Romlah terbangun lalu menuju sumber keributan di ruang tengah.
Tidak ingin perbuatannya terbongkar, Erwin juga memukul bapaknya dengan kapak sebanyak dua kali.
Saat melihat aksi pembunuhan Erwin, Siti Romlah berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke dapur. Tetapi tersangka Erwin mengejar lalu menghabisinya dengan cara yang sama.
Pada saat itu juga Lampu yang dimatikan tersangka Erwin membuat Zahra terkejut dan menangis. Mendengar tangisan itu, Erwin malah turut membunuh Z dengan membekap dari belakang sambil mencekik sekitar 5 menit hingga korban tidak bernafas lagi.
Dilansir dari kumparan.com, menurut penjelasan AKBP Teddy, 4 korban tersebut dikuburkan di septic tack dan dicor keesokan harinya untuk menutupi bau jenazah agar tidak ketahuan.
"Keesokan harinya, sekitar jam 15.00 WIB, besok harinya tersangka ngecor untuk menutupi barang bukti supaya tidak tercium jenazah dari septic tank jadi ditutup permanen pakai semen," jelasnya.
Kematian Juwanda
Kapolres Way Kanan melanjutkan, pembunuhan dilakukan tersangka Erwin terhadap korban Juwanda atau adik tirinya tersangka. Pembunuhan ini terjadi sekitar bulan April 2022.
"Pembunuhan Juwanda ini bermula dari rencana terlebih dahulu antara tersangka Erwin dan D di rumah salah satu warga Desa Marga Jaya," terangnya.
Erwin mengatakan kepada Wahyu untuk bersama membunuh pamannya Wahyu atau Juwanda. Kemudian keduanya mendatangi Juwanda di rumah Zainudin. Tersangka Erwin memastikan bahwa Juwanda sudah tertidur atau belum. Pembunuhan itu akhirnya dilakukan pada pukul 02.00 WIB.
"Saat Juwanda sedang tertidur dengan posisi miring ke kiri, tersangka Erwin langsung memukul sebanyak 2 kali di bagian leher. Namun, korban masih bergerak. Tersangka Erwin lalu mengambil tali sedangkan tersangka Wahyu berada di ruangan berbeda sembari menunggu perintah," lanjutnya.
AKBP Teddy melanjutkan, Pada saat akan membuang korban Juwanda, barulah peran tersangka DW ini hadir. Karena septic tank tidak bisa dihancurkan, kemudian keduanya memutuskan untuk menginap guna memastikan korban Juwanda sudah tak bernyawa.
Pukul 17.30 WIB keesokan harinya, barulah tersangka Erwin mengubur jasad Juwanda di kebun singkong milik tersangka dengan menggunakan mobil L 300 diikuti tersangka DW, pergi menuju kebun singkong tersebut.
"Sebelum dikubur di kebun singkong, korban ditutup dengan kain. Kemudian di atas kuburan korban ditanam singkong untuk menutupi dan menghilangkan jejak," ucap AKBP Teddy yang dikutip dari tvonenews.com
Pemakaman Jasad Korban
Pada hari selasa kemarin (11/10), jasad korban pembunuhan dimakamkan di Desa Marga Jaya pada pukul 09.30 - 11.00 WIB yang dihadiri oleh keluarga besar dan pemakaman berjalan dengan lancar.
Dilansir dalam kumparan.com, M Yani selaku Kepala Desa Marga Jaya mengatakan, saat pencarian masih ada beberapa tulang-tulang milik para korban pembunuhan di kejadian pertama, yakni korban Zainudin, Siti Romlah, Wawan, dan Zahra.
"Kalau beberapa tulang-tulang ada, tapi kecil-kecil. Kayak tulang jari gitu kan kecil-kecil," terang Yani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H