„ Nduk ….kamu memang pinter, dilarang membawa calon suami lain suku, sekarang pulang membawa calon suami lain bangsa, smart kowe nduk cah ayu“.
Laki-laki itu terkekeh-kekeh sampai barisan gigi putihnya terlihat semua.
3kali anak perempuannya membawa calon suaminya yang berbeda-beda bangsa dihadapannya. 3 kali pula laki-laki itu menikahkan anak perempuannya. Ini yang terakhir kali kata anak perempuannya 4 tahun lalu. Waktu itu kondisi kesehatan laki-laki itu sudah menurun. Dia hanya terbaring di kasur kadangkala istrinya menaruhnya di teras supaya terkena sinar matahari pagi.
„ Jangan lupa mengirimkan uang tiap bulan untuk ibumu, kata laki-laki itu terbata-bata itu dihadapan anak perempuannya dan calon menantunya . Anak perempuan itu tidak bisa menyembunyikan kesedihan dan airmatanya.
„Bapak ku yg dulu tegap dan handsome kenapa jadi kurus layu begini?.
„ Maafkan saya telah gagal 2 kali, tetapi yg ke tiga ini saya akan menjaga sebaik- baiknya, maafkan juga saya tidak bisa seperti bapak dan ibu yang selalu menyembunyikan perasaan terhadap pasangannya. Kalau saya tidak setuju atau tidak suka maka saya akan mengutarakan di hadapan pasangan saya. Tetapi saya tidak bisa diam saja.“
Laki- laki itu mengangguk-angguk sambil menangis dan mengelus rambut anak perempuannya.
„Tidak apa-apa nduk cah ayu, yang penting jangan lupa nasehat ku tetaplah TAHAN UJI dimanapun kamu berada.“
*****
Laki-laki itu bapakku dan dia telah berpulang di hadapannNYA Kamis lalu , 2.6.2016 dihadapan istri tercintanya yang menjaganya tanpa lelah dengan penuh kasih sayang.
Kupu-kupu itu hadir lagi pagi ini dan pagi_pagi selanjutnya , kebunku kamarku semerbak harum penuh dengan gerombolan peony merah jambu . Berbahagialah bapak karena aku menemukan penggantimu, laki-laki sejati penuh kasih lemah lembut sepertimu. Tidak pernah sekalipun dia menyakitiku.