Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

( KC ) Aishiteru, Kutunggu Kamu di Bukit Cinta

2 Oktober 2015   13:18 Diperbarui: 2 Oktober 2015   14:40 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Bukit Cinta Acrylic on canvas By Gitanyali"][/caption]

Batam 1992

Namanya Shinobe Kichiro , umurnya baru 20 tahun begitu juga aku, hanya saja aku lahir bulan Juli dan dia lahir bulan January. Aku lebih tua 6 bulan darinya. Aku menghormatinya walaupun dia pacarku dengan memanggilnya Kichiro San.

"Lara San...ini kuberikan sedikit uang saku untuk perjalanan liburan akhir minggumu , enjoy ya " kata Kichiro San kepadaku sambil menyodorkan lima lembaran uang sepuluh ribuan ( gajiku sebulan sebagai tim Administrasi di tahun 1992 itu hanyalah seratus ribu ) ditambah uang makan 50 ribu.

Uang itu kuterima dengan suka cita walaupun aku malu menerimanya tetapi tentu saja senang gembira karena lima puluh ribu berarti gajiku 2 minggu!.

"Arigato Gozaimasu Kichiro San" Jawabku.

Kichiro San seorang pacar yang baik , tanpa diminta aku di beri uang saku dan hadiah-hadiah lainnya. Nampaknya dia memang menyintaiku dan berusaha menarikku lebih kedalam dalam hubungan kami selanjutnya. Akupun menyukainya, orangnya humoris , lucu , jujur dan baik hati. Posturnya tinggi dengan bentuk rahang yang keren , mengingatkanku kepada si bintang Superman Christopher Reeve. Apalagi ditambah kaca mata berbingkai hitam klop dan keren sekali.

Aku pun pernah meminjam kamera Minoltanya yang keren dan mahal waktu itu, tetapi aku tercebur di sungai dengan kamera itu sewaktu jalan-jalan ke danau dengan teman-temanku. Dan kamera itu rusak berat setelahnya. Aku menyesal dan takut sekali Kichiro akan memarahiku karena ceroboh, sebab itu kamera kesayangannya. Tapi dugaanku salah ternyata dia tidak.memarahiku bahkan dia hanya tersenyum lembut sambil mengelus rambutku.

" Yang penting kamu selamat, kamera itu bisa diperbaiki lagi nanti kalau kembali ke Jepang" katanya lagi.

Kucium bibirnya yang dingin dan nampak selalu berwarna pink itu. Aku dipeluknya dengan erat dan kami berdua pun berciuman hangat di sudut kantor kami. Dua bibir saling berpagutan lama sekali sampai akhirnya bunyi dering yang memekakkan telinga itu terdengar tanda istirahat telah usai. Aku kehabisan napas dengan gelora jiwa kami berdua, indah sekali.

"Arigato, ciumanmu hangat sekali" bisikku sambil mengerlingkan mataku .

Kulihat Kichiro senyum-senyum , dia digoda para staf dan pekerja di Perusahaan Elektronik ini , karena hampir semua orang mengetahui hubungan kami. Tetapi kami enjoy saja. Aku juga yakin Kichiro mencintaiku dengan tulus , dia nampak jujur menyayangiku dan caranya memandangku duuuh selalu bikin hati deg-deg ser-serr .

Tiap Sabtu kami berputar-putar seharian dengan mobil di Pulau Batam . Aku sangat bahagia hari itu. Sejak pagi wajahku sudah berbinar-binar ceria dan aku bernyanyi-nyanyi , teman kostu tidak habisnya menggodaku. Tetapi ku biarkan saja toh aku sedang bahagia. Kami merencanakan akan mengelilingi Batam di Pagi hari , sedangkan sorenya kami akan menginap di Hotel Holiday Inn , Minggu pagi setelah sarapan kami akan ke pantai Nongsa sekalian check out dan sorenya Kichiro akan mengantarku pulang kembali ke rumah kostku.

Dari jendela kamar kulihat mobilnya itu sudah parkir di depan rumah, aku deg-degan sekali menyambut pangeranku. Hari ini penampilannya nampak casual dengan tshirt Polo hadiahku dan celana pendek selutut . Oh ya pangeranku ini memakai kacamata berbingkai hitam tiap hari karena memang dia memerlukannya, penglihata kurang sempurna. tetapi hari ini kulihat dia tidak memakai kaca mata itu , hhhmmmm kelihatan chic sekali!

"Mana kacamatamu sayang?

"Aku memakai contact lense"

"Ah you look handsome and fresh"

"Arigato " jawabnya sambil mencium bibirku.

"Ayo segera masuk Lara San..." sapanya sambil membukakan pintu mobil.

"Aku lebih suka kamu memanggilku Lara saja, jangan pake embel-embel San," kataku kepadanya.

"Ok ...Lara sayang" katanya genit.

Aku segera masuk ke dalam mobil.

"Jangan ngebut ya, aku takut"

Ku usap pipinya yang nampak bersih hari ini.

"Habis bercukur ?

"Ya, kamu tidak suka? tanyanya.

Aku tertawa, sebenarnya aku tidak begitu suka lelaki klimis , aku lebih suka lelaki dengan sedikit bulu-bulu kasar di pipinya , kelihatan macho .

"Hahahahahhaha , Pangeranku ini tertawa tergelak-gelak.

"Tapi aku suka klimis"

"Ya sudah terserah kamu saja"

Ku taruh tanganku di atas pahanya , naluriku menggerakkan tanganku untuk menelusuri lebih jauh ke dalamnya. Dan kulihat Kichiro menikmatinya.

"Jangan sekarang , nanti sore masih banyak kesempatan " katanya lagi.

Aku hanya tertawa .

" Aku cuma menempatkan tanganku di pahamu saja , kamu harus fokus matamu ke depan ok?

Pangeranku hanya senyum-senyum saja sambil terus fokus menyetir mobil, tanganku masih bergerilya tak tentu arah merambah ke dalam Tshirtnya , kadang kembali lagi ke pahanya.

"Kamu memang nakal" katanya.

"Aku suka kamu karena kulihat kamu lain dengan yang lainnya Lara..."

"Apa itu?

"Kamu cantik sekali dengan mata besarmu dan ceriamu telah menyihir hatiku, aku tidak pernah melihat perempuan seceria dirimu di Kantor itu, waktu kulihat dirimu pertama kali , engkau selalu tersenyum jadi kupikir kamu adalah wanita yang selalu ceria dan menyenangkan"

Dia selalu mengulangi kalimat ini setiap kali kami kencan , ah pangeranku memang pandai membikin hatiku berbunga-bunga.

"Hhhmmmm jadi itukah alasanmu selalu mencuri pandangan ke aku?

"Haaaaaahaaa ya , tapi aku mencintaimu , aku ingin kita bersatu"

Kurebahkan kepalaku ke pundak pangeranku.

"Lara ..jangan ganggu aku ....biarkan aku menyetir dengan selamat ok...

Ku tarik kepala dan tanganku dan aku duduk tegak di kursiku.

Tujuan kami hanya berputar-putar mengelilingi kota, melewati sebuah bukit yang cantik sekali penuh dengan bunga-bunga liar. Itu Bukit Cinta!. Tiap minggu kami selalu datang di Bukit Cinta ini untuk sekedar duduk-duduk memadu kasih , piknik sambil membaca buku, berbagi cerita dan melepas rindu kami. Aku sangat menikmati susana bukit cinta yang selalu adem , alami dengan bunga-bunga liar dan wangi daun-daun dan rumput segar. Kadang Kichiro akan memetik beberapa bunga dan memberikannya kepadaku. Aku senang sekali dengan keromantisannya. Biasanya dia akan membopongku dan manruhku di atas batu besar sambil berlagak menyembahku .

Kupersembahkan bunga untuk tuan putriku yang cantik jelita”

Kadang dia berjongkok dikakiku sambil mempersembahkan bunga-bunga itu. Kami berdua akan tergelak-gelak setelahnya.

Begitu ulahnya tiap kali kami sampai di Bukit Cinta ini.

Kubuka bekal piknik kami dan kubentangkan tikar . Suasana sepi , hanya burung-burung terdengar bernyanyi dan desiran angin sepoi-sepoi menerpa kedamaian pagi ini. Kulirik jam di tanganku masih jam 10 pagi.

Pangeranku merebahkan kepalanya di pangkuanku, kuelus rambut hitamnya. Kulihat matanya terpejam. Ku kecup keningnya dengan lembut. Tangannya meraba-raba kakiku yang hanya mengenakan rok pendek.

"Kakimuu bagus sekali"

Diciumnya kakiku satu persatu sambil tangannya terus menggerayangi masuk ke atas rok ku.

"Gantian kamu yang nakal sayang.." kataku lembut

"Berapa lama kamu akan tinggal di Batam?" tanyaku kepadanya.

"Kontrak kerjaku 2 tahun seperti dirimu juga" jawabnya .

Memang kami sama-sama memppunyai kontrak kerja 2 tahun di perusahaan ini , setelah itu kami bisa meneruskan kontrak atau tidak.

"Apa yang akan kau lakukan setelah kontrak usai 7 bulan lagi" tanyaku

"Aku akan ke rumahmu , aku akan menemui orang tuamu"

"Benar itu? tanyaku

"Ya..."

Kurasakan kebahagiaan di sudut hatiku, wajahku memerah dan Kichiro mengelus rambutku yang panjang , suatu kebiasaan yang sangat kusukai.

"Apakah kamu mau minum? aku membawa juice apel." bisikku ke telinganya.

"Aku hanya mau kamu"

Diciuminya aku dengan penuh nafsu, mataku terpejam merasakan getaran-getaran gemuruh di hatiku. Aku ingin lebih dari itu pangeranku!

Tiba-tiba Tangannya mulai merayap masuk lagi ke dalam rok ku , ku rasakan getaran-getaran itu sekali lagi. Beginilah rasanya dicumbu?.

" Kichiro ...aku masih perawan, tahukah kamu?

"Ya aku tahu, ku rasakan itu, apakah kamu rela melakukannya nanti?

"Ya aku rela tapi jangan disini" bisikku

"Ini pemanasan saja , aku akan membuat dirimu nyaman dan rilexs nanti ...aku mencintaimu Lara"

"Aku juga " jawabku sambil membalas ciumannya.

Ishiteru Lara...”

Tangannya terus merayap masuk ke celah-celah perempuanku, kurasakan getaran yang hebat penuh kenikmatan dengan ulahnya. Aku merintih lirih sampai kusadari ada sesuatu yang hangat mengaliriku di bawah sana. Aku menjerit lirih , "aaaaaah " . Dengan sabar Pangeranku mendekapku dan mencium keningku.

"Kamu sudah merasaknnya tadi Lara...indah bukan? aku akan mengajarimu nanti , jangan takut ya? . katanya lembut sambil membopongku kembali ke mobil. Kulingkarkan tanganku di pundaknya, hmmm harum sekali parfum pangeranku.

Aku tersenyum malu-malu membayangkan peristiwa tadi, Aku tidak pernah sedekat itu dengan laki-laki. Kichiro san adalah pacar pertamaku. Di SMA aku pernah menyukai teman kelasku tetapi kami tidak pernah pacaran ,aku hanya memendam rasaku kepadanya, kadang membayangkan diriku di cumbu rayu. Tapi sekarang aku mengalaminya sendiri barusan tadi. Ternyata rasa itu indah sekali.

"Apa yang kamu pikirkan?, aku terhenyak dari lamunanku.

"Aku takut "

"Sedikit takut tidak apa-apa untuk pertama kalinya, aku akan pelan-pelan mengajarimu ya"

Tanganku di genggamnya kemudian bibirnya yang merah jambu mendarat lembut di bibirku. Ku lumat bibirnya yang hangat dengan antusias.

"Terima kasih , ayo kita segera ke Hotel aku sudah lapar dan mau istirahat sebentar " Kulirik jam di tanganku sudah menunjukkan 12.00 siang. Ah kita sudah menghabiskan dua jam untuk berpadu kasih di bukit nan indah ini.

------------

Yang kucemaskan terjadi di Hotel nan romantis ini, ada keperihan , kecemasan , ketakutan dan kebahagiaan.

Lakukanlah “ pintaku

Aku ikhlas melakukannya untuk orang yang sangat kukasihi . Kami memadu kaasih sepanjang malam tanpa henti. Dia memelukku dan membelaiku dengan mesra sambil selalu membisikkan kata-kata cintanya.

Begitu indah malam ini dan malam-malam selanjutnya tiap weekend bersamanya, aku merasa perempuan paling bahagia dan paling beruntung di dunia. Kichiro memberikan semua perhatiannya kepadaku. Indahnya dunia dengan orang yang sangat baik dan sangat menyayangiku.

Berpapasan di Kantor tiap hari kami saling lempar senyum-senyum sendiri dan saling memberi kode hati dengan jari. I shiteru bisikku pelan-pelan dari seberang. Dia membalasnya dengan simbol hati dengan jari-jarinya.

"Kutunggu kamu di bukit cinta" katanya. Dan aku akan tergelak-gelak dengan ulahnya.

"Ya tiap weekend kita kesana "

----------------------

Sampai pada suatu hari Kichiro berpamitan untuk pulang ke Jepang menengok mamanya yang sedang sakit katanya kepadaku waktu itu.

Hanya sebulan Lara , kemudian aku akan kembali dan membawamu ke Yokohama , kemudian kita akan membangun sebuah rumah mungil di tepi danau ya” bisiknya malam itu.

Kurebahkan kepalaku ke pundaknya.

Aku takut kehilangan dirimu”

Baka...hahahaa tawanya sambil menjentil hidung mungilku, aku tidak akan meninggalkanmu bidadari manisku”

Ishiteru” bisiknya lagi sekali lagi.


----------------

 

Kriingkriiiiiiiiingkriiiiiiiiiiiiiiiiingkriiiiing bunyi wekker nyaring bunyinya dan memekakan telinga. Dengan mata masih mengantuk kucoba meraih wekker ini tetapi malah foto si Hiro anakku tersenggol dan jatuh . Terpaksa aku membukakan mataku lebar-lebar dan bangun dengan malas-malasan untuk meraih foto itu. Kulirik suamiku yang masih tertidur pulas di sampingku tanpa terganggu bunyi jam yang menjerit-jerit.

Hari sabtu pasti dia masih ingin bermalas-malasan. Tetapi tidak untukku hari ini, aku ada janji dengan Hiro untuk SKYPE jam 08.00 pagi Waktu Jerman. Hiro anakku berada di Singapore. Jadi aku mesti bangun pagi Sabtu ini karena hari ini adalah hari penting kami berdua . Ya hari penting kami tanggal 02 Oktober .

Kunyalakan laptopku sambil membuat teh mint kesukaanku. Anganku melayang jauh kembali di tahun 1992.

Waktu itu aku mengantar Kichiro dari Bandara Changi Airport , seperti yang dikatakannya kepadaku . Kichiro pulang ke Jepang sebulan untuk menjengung Okasan yang sedang sakit. Entahlah ada rasa sedih yang dalam, rasanya aku ingin mencegahnya pergi , ada rasa perih di dada tapi aku tidak tahu rasa apa itu. Aku menangis sepanjang jalan di dalam Taxi dari Hotel menuju Airport. Kichiro heran dengan tingkahku, walaupun begitu dia tetap mengelus-elus rambutku sepanjang jalan.

Lara San , aku tidak meninggalkanmu selamanya, tapi hanya sebulan saja, setelah itu kita bertemu kembali dan aku pasti akan memberimu sebuah kejutan, kamu pasti suka itu"

Aku tidak tahu apa kejutan itu, Kichiro menutup mulutnya rapat-rapat kalau kutanyakan itu. Hingga kami berpisah di Bandara dia masih tetap tutup mulut.

Ishiteru bidadariku” bisiknya lembut di telingaku sebelum sosoknya hilang di kerumununan orang-orang yang check in. Ku lambaikan tanganku , jariku membetuk simbol hati, Kichiro melakukan hal yang sama. Airmata berjatuhan entahlah aku takut sekali kehilangannya.

"Kutunggu kamu di Bukit Cinta , kekasihku " bisikku lembut sebelum bayangannya hilang.

--------------------------

Tiap malam Kichiro menelponku dan menceritakan pengalamannya sehari-hari melepas rindu dengan keluarganya. Bahwa Okasansudah berangsur-angsur sembuh dan 2 minggu lagi dia akan datang kembali ke pangkuanku , sunguh merdu sekali kedengarannya. Dia juga bercerita tentang Yokohama dan rumah mungilnya serta abangnya yang baru saja membeli mobil baru. Aku mendengarkan ceritanya dengan sabar dan ikut senang dengan kebahagiaannya tiap kali dia menelponku malam-malam sebelum aku tidur . Itu berlangsung hampir 2 minggu semenjak kepulangannya ke Yokohama.

Sementara itu aku merasakan tidak enak badan selepas kepergian Kichiro, ku pikir hanya kecapekan dan kesedihan ditinggal kekasih dan aku abaikan saja kondisiku yang kurasakan semakin hari semakain tidak karu-karuan tidak enak badan pusing , mual , masuk angin dan badan rasanya sakit semua. Aku sempat curhat kepada Kichiro dan dia menyarankanku untuk ambil cuti seminggu . Mungkin benar nasehatnya, besok aku akan minta ijin dengan boss untuk minta cuti .

Hingga pada suatu malam telpon yang kutunggu tidak kunjung datang. Aku kelabakan. Tidak biasanya Kichiro telat menelponku. Aku tidak bisa mempergunakan telepon di rumah ibu kost untuk menelpon ke Jepang pasti biayanya mahal sekali. Akhirnya aku nekat ke wartel terdekat dan mencoba menelpon pangeranku , tetapi usahaku sia-sia belaka . Di seberang sana tidak ada seorangpun yang mengangkat telpon . Kucoba dan kucoba tetapi nihil hasilnya. Aku putus asa dan tidak bisa tidur semalaman, gelisah dan resah , entahlah aku tidak suka perasaan itu. Sempat tertidur sebentar dan bermimpi Kichiro tersenyum dan melambaikan tanganya kepadaku. Tetapi kemudian aku terbangun hari telah pagi.

Di Kantor kurasakan tatapan mata seluruh staff Jepang yang kulihat menunduk satu persatu , biasanya mereka rajin menyapaku " Ohayo Gozaimasu" tetapi aneh hari ini terlihat semua orang membisu!.

Aku segera kembali ke meja kerjaku , membuat teh hijau kesukaanku dari Jepang dan meminumnya perlahan-lahan. Ada isyarat tangan dari Boss yang melambaikan tanganku untuk masuk ke ruangannya. Aku segera menghabiskan teh ku dan beranjak menemuinya. Kulihat satu persatu teman-teman kerjaku tetapi kurasakan hari ini semua aneh karena tidak ada suara mereka sama sekali yang biasanya ramai dan hiruk pikuk di waktu pagi.

Hatiku hancur berkeping-keping dunia serasa kiamat, waktu boss mengabarkanku bahwa Kichiro kecelakann dan meninggal seketika di moblnya kemarin malam. Okasan menelpon Boss di rumahnya tadi pagi dan dia mengatakannya untuk mengabarkannya kepadaku. Tuhan kuatkan hatiku!.

Kichiro dalam perjalanan membeli cincin perkawinan untukku , dan itulah kejutan yang akan di berikan. Dia akan meminangku, kemudian membawa keluarganya untuk menemui keluargaku di Semarang. Sedangkan ceritanya kembali ke Jepang untuk menengok Okasan yang sedang sakit adalah bohong. Dia ingin merencanakan semuanya diam-diam dan dia begitu bahagia menceritakan tentang diriku kepada keluarganya. Ya Tuhan kembalikan pangeranku!. Aku pingsan dan ingin mati saat itu!. Benih Kichiro telah bersemi dan dia meninggal tanpa mengetahuinya.Tuhan.....aku benci kamu!.


--------------------

2015 , Jerman

Umurnya 21 tahun . Hiro ganteng jelmaan Kichiro . Wajahnya mirip sekali dengan bapaknya , bahkan cara nya berjalan , tertawa dan semua gerak-geriknya selalu mengingatkanku pada Pangeranku yang telah hilang. Hiro matahariku dan pengeran kecilku yang selalu menyinari hari-hariku setelah kepergian bapaknya . Dia penyemangat hidupku. Bahkan disaat semua orang mencampakkan kami karena dia lahir tanpa bapak , Hiro tetap disampingku dan menjadikan penyandar hidupku , keluh kesahku, matahariku.

Sampai akhirnya aku tidak tahan dengan cemohan dan cibiran orang.orang disekelilingku yang selalu menyakiti anakku dengan mengatakan binatang , anak jalang , atau anak haram. Dengan berat hati ku bawa Hiro hijrah ke Singapura dan menyekolahkannya disana sampai besar , jauh dari orang-orang yang mencibir dan menghina kami.

"Mari kita buka lembaran hidup baru nak di Singapura , ajakku kepadanya waku umurnya baru 5 tahun.

"Disana kita masih bisa ke Bukit Cinta tiap kali kita mau , kan dekat " kataku kepada Hiro kecil waktu dia menynyakan mengapa kita harus pindah.

Di Singapura tidak ada orang yang mencibir kami dan menghina kami berdua. Okasan dan saudara Kichiro sering menelpon dan membantu . Setahun sekali kami menjengung Okasan dan mengunjungi makam Kichiro di Yokohama. Makam Kichiro berdampingan dengan Otosan. Otosan telah meninggal sejak Kichiro berumur 5 tahun. Sedangkan Okasan tidak pernah menikah lagi setelah ditinggal kematian suaminya.

Aku menanam bunga Peony kesukaan Kichiro di makamnya, begitu juga di Bukit cinta kami di Pulau Batam , banyak bunga-bunga disana. Hiro menanami banyak bunga-bunga dan tanaman di bukit itu. Tiap kali dia ada waktu luang dia akan menyeberang sebentar ke Pulau Batam dan merawat bunga-bunga dan tanaman di bukit itu. Hiro ku yang malang tanpa pernah mengetahui keberadaan bapaknya tetapi dia begitu sensitif dengan menghidupkan kenangan bapaknya di Bukit Cinta dan sekedar ingin membahagiankanku . Terima kasih nak!

Hidup adalah pilihan , dan pilihan ini yang aku buat. Kubesarkan Hiro seorang diri sampai aku menikah lagi dengan Mario dari Jerman suamiku sekarang. Mario suami yang baik dia memberikan kebebasan tanpa batas untuk ku selalu mengenang Kichiro dalam relung hatiku yang dalam. Bahkan rumah kami di Jerman ada kebun Jepang dengan pohon maple, bunga sakura, ikan Koi dan danau kecil di sebelahnya.

"Okasan....lihat Bukit cintanya penuh dengan bunga-bunga!"

Pekik Hiro sambil menggoyang-goyangkan HP nya ke kiri dan ke kanan. Dengan kemajuan tehnology saat ini kami secara intensif berkomunikasi lewat Skype . Aku tertawa melihat keriangannya menunjukkan bunga-bunga yang dia tanam. Mawar , Melati , Asoka , Bougenville, Kenanga , Alamanda dan sebagainya. Indah sekali nak peikku dari Jerman.

Hari ini adalah Hari Kematian Kichiro. Kami tidak bisa selalu mengunjungi makamnya di Yokohama. Di bukit cinta itu dulu Hiro kuajak kesana sejak dia berumur 2 tahun dan kami akan menanam bunga, aku akan selalu bercerita tentang ayahnya yang selalu membopongku di batu besar itu sambil memetik bunga-bunga liar disana. Ceritanya selalu itu ke itu saja tetapi Hiro kecilku senang sekali mendengarkannya bahkan dia selalu memintaku untuk selalu bercerita tentang ayahnya yang selalu memanggilku Princess kalau aku sedang duduk di batu besar itu.

"Aku harap Otosan bahagia disana melihat bunga-bunga di Bukit cintanya Princess Lara“ kata Hiro sambil asik memamerkan bunga-bunga yang ditanamnya. Aku tertawa kala dia memanggilku Princess Lara.

Hiro juga sengaja menggaji temannya orang Batam untuk memelihara bunga-bunganya di kebun cinta ini. Ah anakku memang baik sekali. Dia ingin aku bahagia melihat memory masa laluku terawat dengan indah dan rapi walaupun aku tahu entahlah sampai kapan itu.

Kulihat senyuman Hiro secerah seyuman Kichiro. Aku yakin Kichiro telah bahagia disana bersama bunga-bunga di bukit cintanya.

Aku masish menunggumu di bukit cinta!

Aishiteru!

 

Magdeburg 02.10.2015

Catatan:

Aishiteru = Aku cinta padamu

Okasan = mama

Otosan = Papa

Ohayo Gozaimasu = Selamat Pagi

Arigato Gozaimasu = Terima kasih

Baka = bodoh

Nomer 111

 

*) Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community:

https://www.facebook.com/groups/175201439229892/?fref=ts

 

**) Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community

https://www.facebook.com/groups/175201439229892/?fref=ts

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun