"Kapan kali terakhir anda pulang kampung" , tanyanya lagi. Saya bingung menjawabnya...".kampung saya dua , yang mana? " tanya saya kembali.
Bu guru ini tertawa dengan jawaban saya, hahahahhahaha anda lucu katanya," kampung itu yang membikin anda kangen dan rindu sekali ingin pulang".
Hmmmmmmm saya termangu ...bagaimana saya menjawabnya kalau kampung yang dulu saya rindui di Semarang , sekarang samar-samar? . Saya habiskan 20 tahun lebih di Singapore, apakah Semarang masih kampung halaman saya?. Biarlah bunga -bunga mawar yang kelopaknya berserakkan di tengah jalan diterpa angin yang menolong saya menjawabnya.
Dua anak saya keduanya orang Singapore dan mereka hidup di Singapore, saya orang kampung dari Semarang , salahkah kalau saya bilang ke bu guru ini , saya rindu Singapore kampung saya?.
Tetapi saya juga rindu suasana dogderan di Pasar Johar, saya rindu mainnya yang jadul , mainan lemah-lemahan , celengan gajah , dakocan, kapal selam yang bunyinya memekkakkan telinga dan mainan masak-masakkan dari bambu. Saya kadang bermimpi makan tahu gimbal, bandeng presto dan mangut Iwak cucut. Bahkan dulu sering curi-curi makan pepes kodok yang rasanya nendang buatan tetangga sebelah , sampai sekarang saya masih teringat kelezatannya hahahahahah. Pernah juga sembunyi-sembunyi makan swikee ....ah memang terlaluuuuuu.....
Terlalu memang kampung halaman yang samar-samar terlupakan....
Saya juga rindu Marina Bay Sand, Orchard road, Otak-otak di Pasar Malam , Buka Puasa bersama dengan teman-teman , tentang woodland apartement saya, anak-anak dan lampu kelap-kelip di sepanjang Geylang serai . Terkenang saat ini juadah-juadah menarik selera menjelang berbuka puasa di sepanjang lorong geylang serai yang panjang , baju kurung , henna, air mata kucing , air katirah, Nasi Bukhori dan chicken kari.
Ya sudah ...kita bertemu malam ini di Masjid ya untuk shalat Tarawih bersama.....kata bu Guru menutup pembicaraan siang itu. Assalamualaikum katanya. Waalaikum salam.
Tschuß!
[caption id="attachment_347189" align="aligncenter" width="432" caption="Masjid Kecil yang bentuknya amat sederhana."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H