Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Magdeburg Jerman Timur : Bu Guru dari Yaman & Kampung Halaman

11 Juli 2014   11:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14050275991845812151

"Kapan kali terakhir anda pulang kampung" , tanyanya lagi. Saya bingung menjawabnya...".kampung saya dua , yang mana? " tanya saya kembali.

Bu guru ini tertawa dengan jawaban saya, hahahahhahaha anda lucu katanya," kampung itu yang membikin anda kangen dan rindu sekali ingin pulang".

Hmmmmmmm saya termangu ...bagaimana saya menjawabnya kalau kampung yang dulu saya rindui di Semarang , sekarang samar-samar? . Saya habiskan 20 tahun lebih di Singapore, apakah Semarang masih kampung halaman saya?. Biarlah bunga -bunga mawar yang kelopaknya berserakkan di tengah jalan diterpa angin yang menolong saya menjawabnya.

Dua anak saya keduanya orang Singapore dan mereka hidup di Singapore, saya orang kampung dari Semarang , salahkah kalau saya bilang ke bu guru ini , saya rindu Singapore kampung saya?.

Tetapi saya juga rindu suasana dogderan di Pasar Johar, saya rindu mainnya yang jadul , mainan lemah-lemahan , celengan gajah , dakocan, kapal selam yang bunyinya memekkakkan telinga dan mainan masak-masakkan dari bambu. Saya kadang bermimpi makan tahu gimbal, bandeng presto dan mangut Iwak cucut. Bahkan dulu sering curi-curi makan pepes kodok yang rasanya nendang buatan tetangga sebelah , sampai sekarang saya masih teringat kelezatannya hahahahahah. Pernah juga sembunyi-sembunyi makan swikee ....ah memang terlaluuuuuu.....

Terlalu memang kampung halaman yang samar-samar terlupakan....

Saya juga rindu Marina Bay Sand, Orchard road, Otak-otak di Pasar Malam , Buka Puasa bersama dengan teman-teman , tentang woodland apartement saya, anak-anak dan lampu kelap-kelip di sepanjang Geylang serai . Terkenang saat ini juadah-juadah menarik selera menjelang berbuka puasa di sepanjang lorong geylang serai yang panjang , baju kurung , henna, air mata kucing , air katirah, Nasi Bukhori dan chicken kari.

Ya sudah ...kita bertemu malam ini di Masjid ya untuk shalat Tarawih bersama.....kata bu Guru menutup pembicaraan siang itu. Assalamualaikum katanya. Waalaikum salam.

Tschuß!

[caption id="attachment_347189" align="aligncenter" width="432" caption="Masjid Kecil yang bentuknya amat sederhana."]

14050275991845812151
14050275991845812151
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun