Cute bukan selebarannya? . Begitu juga dengan selebaran tetanggaku ini. Menurutku inilah cara mereka mengexspresikan kehilangan benda dan binatang kesayangan dengan cara yang cute dan lebih bagus melakukannya dari pada tidak sama sekali.
Dengan bahasa Jerman yang masih acak adul aku berusaha mengikuti pembicaraan kita pagi itu. Dengan ramah ku persilahkan mereka masuk , Jonas anak mereka langsung bergabung dengan jagoanku ke kebun dan sibuk mencari-cari si Mäxchen sang Hamster yang hilang itu. Pot-pot diangkat, meja garden dibuka taplaknya, kursi-kursi diangkat dan anak-anak itu asik berlarian kesana kemari.
Jonas tidak mau segera pulang , akhirnya ku beritahukan kepada Pak dan Bu Morgenstern biarlah anaknya bermain-main dengan anakku, dua jam lagi mereka boleh menjemputnya. Mereka pun setuju. Pulangnya ku berikan si Jonas sekantung kelereng dan seplastik kue-kue buatanku.
Sejak saat itu keluarga Morgenstern menjadi baik sekali kepadaku , aku pernah dikirimi kue apel panas-panas dari dapur mereka . Pernah juga diberi sayuran dan buah-buahan segar dari garden. Kemarin si Oma memanggil-manggilku dari belakang garden sambil tetap ngomel-ngomel memarahi cucu-cucunya.
[caption id="attachment_352903" align="aligncenter" width="630" caption="Candaanku untuk tetangga Ini garis batas garden kami, jangan lewati garisan tersebut ya? jangan metik buah-buahan termasuk anggur yang masih hijau, aku suka usil sama tetanggaku sampai mereka ngakak-ngakak melihat ulahku"]
Bagaimana kabar si Mäxchen Hamster yang hilang itu? sampai hari ini tulisan ada di Kompasiana si Hamster belum ketemu juga. Sebenarnya aku tidak tega untuk mengatakan kemungkinan si Mäxchen dimakan Beene atau si Dunkle Meong milik Herr Helmut tetanggaku sebelah rumah. Karena aku sering melihat dua kucing ini suka keliling dari rumah ke rumah tetangga , bahkan sering buang hajat sembarangan termasuk ke gardenku , menyebalkan sekali! . Kita tidak mempunyai kucing tetapi kena "hadiahnya".
Kemarin seawaktu mengantarkan kue apel kerumah , Herr Morgenstern dan Istrinya Heidi singgah sebentar dan mengobrol.
"Maafkan kami karena telah berlaku tidak adil kepadamu"
"Anda tahu kami tidak suka anda bukan? katanya lagi.
Aku hanya tertawa dan membatin dalam hati ternyata benar juga instingku tetapi aku berusaha sabar walau tidak disukai orang karena suatu saat yang tidak menyukai kita tanpa sebab dan alasan pada saat lain akan sadar sendiri.
"Tapi jangan khawatir , itu dulu. Tetapi sekarang kami mengakui kesalahan ini, maafkan keluarga kami" Kata Herr Morgenstern berterus terang.