Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompasianer Ini Nekat Mengunjungiku Ke Jerman

13 Agustus 2014   21:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:38 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_352695" align="aligncenter" width="454" caption="Kopi darat tiba-tiba tanpa dinyana, seperti rejeki yang datang tiba-tiba"][/caption] Ku baca sebuah pesan masuk di Whatssup, "Assalamualaikum, apa kabar ? Sifa Sanjurio dimareee. Ulang tahun ya , Selamat ulang tahun semoga sukses dunia akhirat bahagia lahir batin terus" pesan kubaca sambil geli sendiri karena Ulang tahunku sudah lewat 4 hari yang lalu. Pesan tertanggal 1Agustus. "Posisi dimana ? balasku "Aku masih di Athens, 6 Agustus baru ke Vienna, dari sana ku akan beli tiket ke Berlin tanggal 9 Agustus. Jam 7 sore Insya Allah sampai ke Berlin." "Ok , hubungi aku lagi kalau sudah di Berlin, nanti kita jemput di Haupthbahnhof  Magdeburg asal jangan kemalaman " balasku. [caption id="attachment_352852" align="aligncenter" width="524" caption="Magdeburger Dom dengan desain Gothik yang penuh misteri."]

1407995127994228820
1407995127994228820
[/caption] Sifa Sanjurio adalah Mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut Ilmu di Iran. Perempuan asli Cianjur Jawa Barat Indonesia yang sedang kuliah di University of Tehran, Iran, Jurusan Politik Iran. Sebelumnya kuliah di UI jurusan Politik Timur Tengah, sebelumnya lagi kuliah di UIN Jakarta jurusan Theologi... Bercita cita ingin membahagiakan Ummi tercinta...http://www.kompasiana.com/sifasanjurio ( Yang ini copy paste dari profilnya hehehhe) [caption id="attachment_352701" align="aligncenter" width="414" caption="Monastery of Our Lady ( Unser Lieben Frauen Monastery )"]
14079150861389353757
14079150861389353757
[/caption] [caption id="attachment_352694" align="aligncenter" width="448" caption="Magdeburger Dom dengan Arsitektur Gothik."]
14079142341481985196
14079142341481985196
[/caption] Ternyata Sifa Sanjurio sampai ke Magdeburg Haupthbahnhof ( Stasiun Kereta Api ) jam 10 malam. Ku sambar syalku cepat-cepat, kemudian mengkomando Stephan dan anakku untuk siap meluncur ke mobil dalam 5 menit. Anakku biasanya tidur jam 8 malam , tetapi malam ini biarlah kita memberi waktu longgar sedikit karena sedang cuti musim panas di sekolah. 10 menit kemudian kami sampai disana, kulihat Sifa duduk di depan tiket counter seperti yang kusuruh di sms, ternyata anaknya tomboy , cerah ceria dan ceplas-ceplos. "Mau makan mie ?  minum apa? tanyaku sambil kukeluarkan semua roti dan makanan yang ada supaya dia bisa memilih mana yang disuka. [caption id="attachment_352730" align="aligncenter" width="583" caption="Kita mesti jalan kaki melewati tempat seperti ini krn hari minggu Bus untuk pulang tidak beroperasi, untung burung hantu belum keluar siang-siang coba kalau sudah keluar hii ngeri..."]
1407923988320758241
1407923988320758241
[/caption] "Aku belum makan malam karena tadi tidak lapar , kayaknya seru kalau kita makan bareng-bareng deh " kataku. Akhirnya kami bertiga makan mie kuah malam-malam sambil ngopi. Jagoanku ikut nimbrung juga. Kami ngalor ngidul ngobrol serasa teman yang sudah lama bertemu. "Besok Stephan bisa mengantar kita berdua ke Wasserstraßenkreuz und Schiffshebewerk tetapi kita harus pulang sendiri karena dia mesti kerja "  ( Waterway Junction / Sungai diatas Jembatan) " Ya ok nanti kita cari jalan pulang sendiri " Kata Sifa. Terus terang aku juga tidak tahu bagaimana pulangnya nanti karena besok hari Minggu , kebanyakan Bus tidak beroperasi di hari Minggu. Paginya setelah sarapan di kebun dengan Brötchen ( bread rolls ) dan apfelmuss made in rumahku. Kami segera siap-siap jalan , jagoanku ditinggal dirumah ditemani buku-buku bacaan, kartun, games dll. "Mama pulang jam 3 ya...kue dan roti sudah dimeja" kataku ke jagoan cilikku. Sampai di Waterway Junction (Wasserstraßenkreuz ), Sifa segera narcis foto-foto. "Terima kasih ya engkau tunjukkan tempat ini , semoga amal ibadahmu diterima Tuhan " katanya berkali-kali ke aku , sampai aku cekikikan sendiri apa hubungannya? tapi Amiiiien. "Kutunggu artikelmu tentang Wasserstraßenkreuz ya Fa ? aku nggak technical banget orangnya, nggak bisa kalau disuruh menulis tentang tehnology Wasserstraßenkreuz yang menurut aku amazing itu!" "Ya ok"  katanya. Kami puas jalan -jalan melihat-lihat  dan menyaksikan kapal yang melintas jembatan , kemudian airnya dibuka dan ditutup , dipompa , disamakan levelnya dengan sungai yang ada didepannya , ribet bin njlimet aku bingung bagaimana caranya air itu bisa diatur-atur gitu, manusia saja susah diatur. Pusing aku lihat air dan jembatan ini hehehehhe. Akhirnya kita pulang dengan jalan kaki memang jauh banget serasa kami menelusuri jalan panjang tak bertepi, entah berapa kilometer. Sifa nekat dengan gayanya mencoba menyetop mobil untuk menumpang , aku ketawa saja . "Kita gak bakalan dikasi tumpangan disini" kataku kepadanya. Tapi entahlah doi never give up, attitudenya boleh juga tuh. "Kakiku lecet say..."katanya. "Ya ampun pake sandal jepit masih lecet! walaupun mereknya Levis bisa lecet juga ? Aduh kasihan dikau. Aku yang sudah berjalan dimuka harus memperlambat ritme jalanku , kasihan melihat Sifa berjibaku dengan sandal jepitnya! " Sudah nyeker saja kayak bule-bule disini Fa..." nasehatku kepadanya. [caption id="attachment_352731" align="aligncenter" width="567" caption="Di jalan kami menemukan buah arbei hitam yaang manis...aseeek gratis!"]
1407924154384043676
1407924154384043676
[/caption] Setelah melewati Gugusan gunung pasir ( Pabrik Pasir deng hehehe ) didepan, akhirnya ketemu juga itu Haltestelle tempat ngetem Straßenbahn, sebelumnya kita masih sempat makan buah arbei hitam yang bertebaran dijalan-jalan. Metil sana metil sini manis sekali rasanya. [caption id="attachment_352704" align="aligncenter" width="454" caption="DIE GRÜNE ZITADELLE VON MAGDEBURG( The GREEN CITADEL OF MAGDEBURG), padahal aslinya gedungnya PINK ...judul bangunan yang menyesatkan ya."]
1407915190289864966
1407915190289864966
[/caption] "Nanti kuajak kamu ke DIE GRÜNE ZITADELLE VON MAGDEBURG ( The GREEN CITADEL OF MAGDEBURG),  Magdeburger Dom ( yang desainnya Gothik banget ) dan Monastery of Our Lady ( Unser Lieben Frauen Monastery ) kataku ke Sifa. Dia nampak kegirangan , doanya berkali-kali meluncur dari mulutnya. " Semoga amal ibadahmu di terima di sisi Tuhan, kamu baik banget deh... Semoga semua rencana-rencana hidupmu terkabul" Ku hanya tertawa sambil meng amiien kan berkali-kali. Di zentrum, seperti biasa Sifa narcis lagi dengan foto-fotonya. Maklum Tourist memang mesti begitu. Bagiku sendiri kedatangan tamu adalah berkah dan rejeki dari Tuhan, "Muliakan tamumu niscaya kamu akan dimuliakan Tuhanmu" itu yang selalu kuingat baik-baik. Karena setiap tamu yang mampir ke rumah kita dimulutnya terkeluar doa-doa yang baik untuk tuan rumah. "Terima kasih ya Sifa , semoga semua rencanamu terkabul semua" Amiiien. Pulang jalan-jalan sampai rumah jam 4 sore. Si jagoan complain "Kok telat mama"? Aku cuma bisa nyengir kuda saja . "Ya sudah ayo kita masak sama-sama " kataku ke Sifa. "Aku tukang cucinya saja deh" katanya lagi. Kita makan bertiga dengan jagoanku ditemani burung-burung dan angin semilir di kebun sebelah rumahku. Kulihat Sifa asik potret sana potret sini , memotret kebunku hahahaha lucu banget. "Ada cabe, bayam,kangkung, serai, hazelnut, apel , anggur , kacang panjang? katanya tidak percaya. "Iya..tapi cherinya sudah over musimnya, kacang panjangnya belum berbuah" kataku. Aku bersukur punya teman yang ceplas-ceplos ini , YOU MAKE MY DAY GIRL!... Senin pagi setelah sarapan dengan dengan telur orak-arik  dan secangkir kopi, kuantar Sifa ke Stasiun Kereta api menuju Berlin. " Bawa sebanyak-banyaknya apel dari kebun fa..."kataku lagi mengingatkan.  Sifapun dengan girang loncat-loncat dibawah pohon apel sambil tangannya metil -metil apel yang ranum-ranum . Thats her lucu sekali! " Selamat jalan temanku ...all the best for you dan God Luck , kutunggu tulisanmu berikutnya tentang petualanganmu dari Iran menuju negara Eropa" [caption id="attachment_352696" align="aligncenter" width="504" caption="Technology Wasserstraßenkreuz & Schiffshebewerk dilihat dari bawah. jangan nanya saya bagaimana cara kerjanya ya, pokoknya kapal kalau melintas jembatan ini antri, terus airnya dr jembatan buatan ini mesti nunggu diturunin dulu biar sama levelnya dg sungai yag nanti ada didepannya...wes ribet aku gak ngerti!"]
14079144981994344580
14079144981994344580
[/caption] [caption id="attachment_352699" align="aligncenter" width="454" caption="Ini Jembatan sungai buatan tampak dari atas."]
14079148151368896905
14079148151368896905
[/caption] [caption id="attachment_233929" align="alignnone" width="630" caption="Kota Magdeburg yang dilewati Sungai elbe."]
13574805711874987312
13574805711874987312
[/caption] [caption id="attachment_352727" align="alignnone" width="700" caption="Inilah gambar Warwterway Junction (Wasserstraßenkreuz ), yang mengagumkan itu. Tehnologi Sungai buatan diatas Jembatan!"]
1407923625440817131
1407923625440817131
[/caption] [caption id="attachment_352729" align="alignnone" width="700" caption="Pintu jembatan yang bisa buka tutup dan mengatur ketinggian air. Kapal mau masuk antri dulu, tunggu airnya diturunin ya..."]
1407923804756334593
1407923804756334593
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun