Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jennifer 16 Tahun, Hidup Mandiri dengan Pacarnya

24 Agustus 2014   18:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kukatakan kepada Heidi, di Singapore Berdasarkan pasal 376A Penal Code, penetrasi seksual terhadap anak-anak di bawah 16 adalah pelanggaran apapun alasannya, walaupun anak tersebut memberikan ijin atas kehendak sendiri. Baik untuk anak laki-laki atau perempuan sama saja terlindungi.

Yang kuketahui keponakanku ini tergolong sexual activitynya masih terlalu dini waktu itu.

"Ini di Jerman dear....bukan di Singapore " jawab Heidi.

Hmmmmm aku hanya bisa mengguman saja dan membayangkan teman-teman Indonesiaku yang menikah dengan orang lokal disini. Pasti akan ketar-ketir juga yang mempunyai anak perempuan.  Bisa dibayangkan  akan ada perbenturan budaya dan clash yang timbul antara orang tua dan anak-anak remajanya di masa-masa kritis ini.

Kubayangkan diriku waktu berumur 16 tahun di Indoneisa, betapa kolotnya Ibuku, pulang sekolah mesti tepat waktu. Kalau sekali-sekali keluar malam ke pesta ultah teman tidak lebih dari jam 9 malam pulangnya. Akupun tidak mempunyai pacar di usia 16 tahun, apalagi hidup bersama menyewa apartement .

Kulihat jagoanku disampingku, usianya baru 7 tahun kubayangkan akankah dia meninggalkanku sembilan tahun lagi? . Tapi ah itu tidak mungkin , biasanya orang memutuskan akan hidup sendiri kalau financial mereka sudah kuat, sepertinya Jennifer di support pacarnya yang sudah bekerja, sedangkan keponakanku ini masih sekolah.

Aku bertemu lagi dengan Jennier kemarin Sabtu, kita mengobrol ngalor -ngidul tentang kehidupannya. Dia nampak bahagia sekali walaupun pacarnya tidak ikut serta, wajahnya tidak murung lagi seperti tahun-tahun yang lalu . Kulihat dia agak gemukan sekarang.

"Apa kamu hamil? tanyaku.

"Nein, aku tidak hamil, hanya banyak makan saja, kami menggunakan condom setiap hari dan melakukan ...bla...bla...bla " jawabnya blak-blak an  didepan kami semua, padahal ada orang tuanya , omanya dan suami di sana.

"What???? jawabku sambil terkekeh oleh penjabarannya tadi yang amat sangat detail. Orang Jerman memang to the point ke pokok permasalahan!

Hhehhehe untung jagoanku tidak ada di sampingku tadi, kalau ada wah aku bakalan ribet kalau ditanya apa itu condom, apa itu Coitus interruptus!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun