[caption id="attachment_354881" align="aligncenter" width="518" caption="Coba mana Si cantik Jennifer nya ? Ada mertua dan ipar juga."][/caption]
Namanya Jennifer, gadis cantik tinggi besar dengan tindikan di mulutnya ini adalah keponakan ku di Jerman. Wajah cantiknya mengingatkanku akan bintang-bintang sinetron Indonesia yang laris manis bak kerupuk kriuk di warung-warung.
Pertama mengenalnya 3 tahun yang lalu umurnya baru 13 tahun , hampir tiap minggu  di musim panas dia datang kerumahku dengan ibunya untuk BBQ bakar-bakaran di kebun belakang. Anaknya tampak manis sekali dan agak malu-malu. Sekilas kulihat matanya tidak pernah lepas dari genggaman Hp di tangannya. Ada apa gerangan?. kata ibunya biasalah masalah anak remaja pacaran dengan drama-dramanya yang penuh intrik dan romans. Ah batin saya, umur 13 tahun kuingat aku tidak punya pacar apalagi main drama!
Itu dulu 3 tahun yang lalu, sekarang Jennifer si cantik bak bintang filem ini sudah menjelma menjadi wanita dewasa dengan segala keputusan ada ditangannya walaupun usianya baru 16tahun, mengapa begitu? . Peraturan di kotaku di Magdeburg ini anak usia 16 tahun sudah masuk kategori dewasa, mereka berhak menentukan nasibnya sendiri tanpa boleh orang tua mencampuri nya, mereka pun berhak ikut Pemilu dan mencoblos pilihannya.
Jangan heran akhirnya Jennifer masih ingin main drama -dramaan dengan pacarnya  dan mereka sepakat untuk hidup bersama menyewa apartemen dua kamar di tengah kota . No way kataku waktu itu kepada Heidi ibunya.
"Kenapa kamu biarkan itu? apakah kamu tidak bisa mencegahnya" tanyaku.
"Ini peraturan di Jerman my dear ...ada hukumnya, kita orang tua tidak bisa mencegahnya" kata Heidi.
Tetapi dari yang kulihat adik iparku  si Heidi ini justru tampak lebih merdeka dengan kepergian anaknya . Heidi pun mengatakan , kalau sekarang Jennifer bukan lagi tanggungannya.
"Aku merdeka sekarang, biarkan Jennier dengan dunianya", kata iparku lagi.
"Apa yang terjadi kalau orang tua menentangnya?
"Orang tua tidak bisa berbuat apa-apa karena itu hak asasi manusia, paling kalau sampai ribut-ribut Polisi datang dan kita orang tua dinasehati, relakan saja", tutur Heidi.