Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serangan Teror di Perancis, Harga Mahal Sebuah Kartun Charlie Hebdo

8 Januari 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14206757001531614515

Apa yang mereka karyakan di komik tersebut sangat norak. Beberapa halaman saya lihat dan akui itu bukan ajaran tentang Islam tetapi jelas mengolok Nabi. Padahal seharusnya komik tersebut menginformasikan kepada pembaca tentang hidupnya Nabi yang benar.

Misalnya sewaktu Nabi masih bayi, ia sering muncul dengan telanjang dan ada satu halaman di mana ia menyusu pada beberapa payudara. Mungkin majalah Charlie Hebdo akan berpendapat bahwa seorang bayi sering telanjang dan Nabi memang diberi makan oleh beberapa ibu susuan wanita. Tetapi sekali lagi saya berpendapat bahwa kesan yang mereka cari hanyalah untuk mendapatkan kenaikan oplah majalah mereka tanpa mempedulikan sakit hati orang Islam lain di dunia.

Semua ini memang memalukan menurut saya karena Perancis saya anggap selama ini sebagai kiblatnya kebebasan yang masih penuh budaya. Sebenarnya Charlie Hebdo bisa melakukan sesuatu yang sangat otentik. Misalnya saja seandainya mereka hanya menghasilkan biografi buku komik tentang Muhammad tanpa diembel-embeli dengan ejekan, saya kira majalah ini akan membuat sebuah impact dan sejarah yang mendalam.

Hanya karena umat Islam menolak untuk menggambarkan Nabinya, tidak ada alasan mengapa non-Muslim harus merasa terdorong oleh pembatasan yang sama bukan? Tanpa Islamophobia, sebenarnya mereka bisa membuat kritikan yang pintar dan bermartabat yang menggambarkan Nabi Muhammad dalam kacamata budaya non-Muslim

Charlie Hebdo bangga menjadi majalah ofensif dan keterlaluan. Apakah objek sindiran mereka itu para politisi, hakim, bankir atau pendiri agama, pena mereka beracun, tajam dan itulah cara yang disenangi para pembaca mereka.

Jadi ini memberikan sebuah fakta bahwa Charlie Hebdo menunjukkan arah ke sebuah kebodohan dan ketidaktahuan mereka yang lebih luas, terutama di Eropa atas kemampuan mereka dan keminiman pengetahuan mereka yang layak tentang Islam. Begitu banyak tulisan tentang Nabi Muhammad terutama untuk menggambarkan dan menjelekkan diri beliau semakin membuktikan dan semakin tampak akan sebuah bukti adanya Islamofobia di dunia Barat tetapi bukan Islamocritical.

Saya secara pribadi menyukai world peace, aman dan damai, dan saya mengutuk pembunuhan dan peperangan. Kalau semua ini telah terjadi, seperti penembakan yang dilakukan para radikal tersebut ke kantor majalah mereka, siapa yang harus disalahkan? Apakah kami orang muslim yang selalu mencintai perdamaian dan selalu menjadi minoritas di sini? Ataukah mereka yang selalu meniupkan gendang kebencian dan penghinaan?

Wallahu Alam. Bagi saya hanya World Peace yang saya impikan, sebagaimana arti agama saya Islam adalah Peace.
Dari berbagai sumber :
Paris Charlie Hebdo attack: live
Charlie Hebdo to Publish New Mohammed Cartoons
French weekly publishes "Life of Mohammed" cartoons

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun