Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penganiayaan Anak di Negara Maju

7 Februari 2015   02:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:40 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_395391" align="aligncenter" width="614" caption="Ilustrasi, kekerasan pada anak (shutterstock)"][/caption]

“Childhood should be carefree, playing in the sun; not living a nightmare in the darkness of the soul.”
Dave Pelzer, A Child Called "It"

Hari ini berita Radio berulang-ulang menyiarkan berita kematian Emily bayi berusia 18 bulan karena di aniaya ibu tirinya di kota kecil Bismark (Landkreis Stendal). Sejak Senin kemarin bayi  Emily ditempatkan di ruangan ICU gawat darurat di Rumah Sakit Uniklinik Magdeburg. Sangat mengiris dan menyayat hati  karena Jumat ini bayi malang tersebut menghembuskan napas terakhirnya.

Pada hari Senin pagi, bayi berusia 18 bulan ini dibawa ke rumah sakit daerah Stendaler dengan luka-luka yang menunjukkan penganiayaan berat. Para Dokter di kota ini kemudian memberitahukan kepada Polisi . Kecurigaan pun jatuh pada ibu tiri bayi ini yang berusia 20 tahun .

Sedangkan Sang ayah yang memiliki hak asuh tunggal pada waktu pelanggaran itu sedang  tidak berada di rumah. Karena kondisi bayi Emily bertambah buruk di RS Daerah Stendal  , kemudian bayi malang itu diterbangkan ke Magdeburg  pada hari Senin itu juga.

Yang lebih mencengangkan ternyata si Ibu tiri muda penganiaya bayi berusia 20 tahun ini bahkan tengah hamil. Keluarga juga tengah menjalani counseling " sozialpädagogischen Familienhilfe"  ( Socio-Educational Family Assistance )  sejak Maret tahun lalu, selama dua kali seminggu.

Di Negara bagian  Saxony-Anhalt , menurut  State Office of Criminal Investigation (LKA)  tahun lalu, lebih dari 200 kasus penganiayaan anak. Empat anak dikabarkan meninggal.

Bahkan Kementrian Jugendämtern ( The youth welfare offices ) di negeri ini telah melaporkan pada tahun 2013 sekitar 2.500  case yang telah membahayakan jiwa anak. Sedangkan 700 kasus dalam hal ini masuk dalam kasus penganiayaan serius dan permanen.

Apa yang terjadi sebenarnya? masalah ekonomi? tentu sangat tidak masuk akal.

Karena sepengetahuan saya tiap bayi dan anak-anak menerima uang tiap bulan dari Pemerintah dan besarnya bervariasi. Seperti anak saya yang terang-terangan orang asing saja dia mendapatkan uang sekitar lebih kurang 170 Euro perbulan. Dengan uang ini cukup untuk mencukupi kebutuhan anak membeli makanan dan pakaian untuk mereka.

Apalagi Di Saxony Anhalt  biaya hidup tidak terlalu mahal. Pebandingan saja harga satu liter susu segar cuman 59 cents atau kira-kira 8.500 Rupiah saja. Kalau hanya kentang, keju atau sayur , saya bisa taruhan kepada anda semua disini harganya murah sekali. Jadi tidak ada alasan penganiayaan anak karena masalah ekonomi di Jerman.  Menurut saya masalah emosi dan kejiwaan dari orang-orang  sadis saja sampai berani menganiaya seorang bayi atau anak-anak yang tidak mampu melawan!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun