Mohon tunggu...
gita nurfebriani
gita nurfebriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya adalah seorang penulis pemula yang baru belajar di komunitas literasi. Saya sudah menerbitkan dua buku novel Hijrahku Bukan Hanya Sekedar Dilisan dan Cintaku Bukan Hanya Diatas Kertas. Saya juga penulis 71 buku antologi. Saya sangat senang menebar kebaikan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Tasbih di Tangan dan Tanda Salib di Leher

5 Oktober 2024   18:52 Diperbarui: 5 Oktober 2024   20:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kepada siapa dan kapan kita akan jatuh cinta takkan ada yang dapat mengetahuinya. Seandainya dapat mengetahuinya, mungkin bisa langsung mengetahui siapa yang akan menjadi pendamping hidup ini.

Berawal dari pertemuanku dengannya pada Maret tahun 2019. Dia merupakan bosku di tempat kerja sebelumnya. Kala itu tak pernah terpikirkan olehku bahwa aku di terima menjadi sekretaris.

Saat pertama kali bekerja, tidak ada yang berbeda kami saling bertegur sapa tiap pagi dan ketika pulang sama seperti pegawai lainnya.

Namun seiring berjalannya waktu, perlakuan dia ke aku sangatlah berbeda hingga membuatku terdiam dan menatapnya.

Suatu hari dia menyatakan perasaannya hingga membuatku kaku.
 "Naila, apakah kamu bersedia menjadi pacarku? " tanya Rafael.
"Maaf, aku tidak bisa menerimanya," tolak Naila dengan lembut.
"Kenapa? Apa aku kurang ganteng?" tanya Rafael.
"Bukan karena itu, tapi kamu dan aku tidak akan pernah bisa menjalin hubungan, karena keyakinan kita berbeda, " jawab Naila.
"Naila, kamu bisa menerima cintaku dan masuk agamaku," kata Rafael.
"Maaf, aku tidak akan pernah melakukannya, karena aku lebih menyayangi Tuhanku, dibanding ciptaan-Nya, dan aku lebih memilih tasbih yang aku pegang tiap selesai salat, di banding salib yang selalu di gunakan di leher, " Tolak Naila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun