Mohon tunggu...
gita nurfebriani
gita nurfebriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya adalah seorang penulis pemula yang baru belajar di komunitas literasi. Saya sudah menerbitkan dua buku novel Hijrahku Bukan Hanya Sekedar Dilisan dan Cintaku Bukan Hanya Diatas Kertas. Saya juga penulis 71 buku antologi. Saya sangat senang menebar kebaikan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hubungan Kita Belum Titik, Tetapi Masih Koma

9 Maret 2024   21:00 Diperbarui: 9 Maret 2024   21:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hubungan Kita Belum Titik, tetapi Masih Koma

By: Gita Nur Febriani.

 "Rendi, kenapa sekarang kamu jarang  ada waktu buat aku?" tanyaku
"Kamu kan tahu, kalau aku sibuk bekerja," jawab Rendi.
"Sesibuk-sibuknya kamu, jika aku menjadi prioritasmu, kamu akan menyempatkan waktu buat aku, walau hanya sebatas  ucapan selamat pagi, aku sudah sangat bahagia," kataku
"Hmm, aku tidak ada waktu buat seperti itu lagi, karena sekarang pekerjaanku banyak, tolong mengertilah," kata Rendi.

Aku ingat dengan benar penyebab semua ketidaknyamanana ini. Semakin hari hubungan kita semakin tidak harmonis. Kita selalu ribut walau hanya karena masalah kecil. Mungkin kamu sudah merasa jenuh, sementara aku sudah mulai lelah,  maklum saja sebab  hubungan kita sudah berjalan lima tahun. Kita pun memutuskan untuk  break  sementara waktu agar hubungan kita kembali membaik nantinya

Orang-orang mengira kita sudah putus,  padahal tidak hanya saja masih tanda koma,  yang mengharuskan kita menjeda hubungan kita selama dua minggu lamanya. Semoga selama dua minggu ini kita saling interopeksi diri agar bisa kembali bersama dengan versi terbaik kita lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun