Mohon tunggu...
gita nurfebriani
gita nurfebriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya adalah seorang penulis pemula yang baru belajar di komunitas literasi. Saya sudah menerbitkan dua buku novel Hijrahku Bukan Hanya Sekedar Dilisan dan Cintaku Bukan Hanya Diatas Kertas. Saya juga penulis 71 buku antologi. Saya sangat senang menebar kebaikan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cukup Aku Saja

29 Januari 2024   23:33 Diperbarui: 29 Januari 2024   23:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cukup Aku Saja
By: Gita Nur Febriani

Dina gadis berusia dua puluh tahun yang sedang menjalin hubungan dengan Diky . Mereka sudah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya, suka duka telah mereka lalui bersama.

Pada suatu hari Dina merasa bahwa Diky telah berubah, dia merasa bahwa Diky telah melupakannya karena jarang membalas chat dan menelponnya. Dia pun mulai berpikir negatif tentang Diky dan dia mulai menangis karena takut kehilangan Diky.

Tak lama kemudian ada panggilan masuk dari Dicky, Dina mengangkatnya.
[Halo sayang.] sapa Diky.

[Dari mana saja? Kenapa baru nelpon? Dari tadi aku nunggu kabar dari kamu.] tanya Dina.
[Maaf sayang, tadi itu aku sangat sibuk di tempat kerja.]  ucap Diky.
[Namun kamu online terus, jujur kamu chat sama siapa?] tanya Dina.
[Aku tidak chat sama cewek lain koq, tadi itu aku sempat buka whatsapp dan aku lupa untuk tutup aplikasinya. jadi terlihat online terus.] jawab Diky.

Satu minggu kemudian  ada pegawai baru di tempat kerja Diky yang tidak lain adalah wanita yang tergila-gila dengannya. Diky terkejut melihatnya, dan dia memberi tahu Dina. Dina sangat khawatir wanita itu merebut Diky darinya.

Satu bulan kemudian wanita itu terus berusaha menciptakan pertengkaran diantara Dina dan Diky agar keduanya putus. Namun sayang usahanya tidak pernah berhasil. Wanita itu tidak pernah menyerah untuk membuat hubungan Dina dan Diky hancur hingga dia rela melakukan hal yang sangat memalukan dirinya.

Suatu hari terjadi pertengkaran besar antara Dina dan Diky.
"Diky, asal kamu tau ya aku memilih kamu bukan berdasarkan harta atau apa, bahkan aku tidak pernah takut jika menjalin hubungan dengan orang yang belum memiliki segalanya, dan aku tidak minta kamu untuk menjadikan aku segalanya, cukup kamu jadikan aku satu-satunya, maka aku akan menemani kamu untuk meraih impianmu," kata Dina sambil menangis.
"Aku sayang kamu, tanpa kamu minta pun hanya kamu yang ada dihatiku," ucap Diky sambil menghapus air mata di pipi Dina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun