Mohon tunggu...
Gita Novia Putri
Gita Novia Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

communication science of state Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tertawa Berlebihan Dapat Merusak Diri

31 Desember 2014   07:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti pernah tertawa, tertawa bisa terjadi karna kita merasa ada hal lucu yang kita dengar, lihat atau ada sesuatu hal lucu yang sedang kita bicarakan dan efeknya orang tersebut bisa terhibur bahkan merasa bahagia . Alami nya tertawa memang dapat menyehatkan tubuh kita.menurut penelitian, tertawa dapat meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan harapan hidup serta mengurangi rasa sakit.

Ketika seseorang tertawa tubuh akan melepaskan neurontransmitter dan hormone yang mengurangi hormon penyebab stres yakni kortisol dan adrenalin. Pada gilirannya, pelepasan ini membantu menurunkan tekanan darah. Saattertawa, otot-otot sepertiotot perut, wajah, kaki, dan punggung ikut bergerak. Selain itu, tertawa juga membantu paru-paru lebih berkembang sehingga lebih mudah bernapas.

Namun tetap saja segala sesuatu yang dilakukan dengan berlebihan itu akan akan menimbulkan efek yang negatif yang tentu nya tidak baik untuk diri kita. Begitupun dengan tertawa yang di lakukan secara berlebihan. Penelitian membuktikan , daya ingat mengalami penurunan saat seseorang terlalu banyaktertawa atau berada dalam suasana hati yag sedang gembira. Fenomena ini dapat mejelaskan kenapa saatkita berada dalam sebuah pesta.bertukar nomer telephone dengan rekan-rekan kita dalam suasana bahagia penuh canda tawa, kita akan langsung mencatatnya atau menyalinnya. Karana jika tidak hal yang biasa terjadi adalah sesampainya di rumah kita sering lupa dengan nomer telephone tersebut.

Lain halnya saat seorang guru matematika yang galak menyuruh mahasiswanya menghafal hitung-hitunngan perkalian. Suasana hening yangmenegangkan kadang-kadangjustru membuat ingatan lebih tajam sehingga lebih mudah menghafal perkalian 1 sampai 100. Penelitian yangdilakukan oleh Dr.Elizabeth martin dari University of Missouri menunjukan, emosi positif misalnya gembira dan senang justru mengurangi kemampuan mengingat untuk sesaat . namun meskipun begitu energy negatif juga tidak serta merta meningkatkan daya ingat.

selain dampak diatas islam juga menerangkan bahwa tertawa dapat mematikan hati. Berikut dalil-dalil yang menerangkanlarangan manusia tertawa berlebihan.

Rasulullah SAW bersabda: “janganlah kalian banyak tertawa karna banyak tertawa akan mematikan hati” (HR At-Tarmizi).

Allah SWT berfirman , “maka tatkala dia datang kepada mereka denga membawa mukzjizat-mukjizat kami dengan serta merta menertawakannya .” (QS. Az Zukhruf.47)

Menertawakan orang yang mengamalkan sunnah rasulloh SAW dihukum Allah SWT dengan dari mengingat Allah. “lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka , menjadikan kamu lupa mengingat akudan adalah kamu selalu menertawakan mereka.” (QS Al Mu’minun:110). Wallahua’alam bishowb. (ds)

Islam memang mensyariatkan kepada kaum muslimin agar selalu tersenyum, karena senyum merupakan bagian dari sodhakoh. Akan tetapi islam juga melarang untuk tertawa yang berlebihan,karena segala sesuatu yang di lakukan secara berlebih-lebihan atau melampui batas akan membuat hati menjadi mati.

Disebutkan juga bahwa banyak tertawa dapat menyebabkan batalnya sholat. Jabir bin Abdulloh radhiallohu ‘anhu berkata: “apabila seseorang tertawa di dalam sholat maka ia harus mengulangi sholatnya dan tidak mengulangi wudhunya. ” Diriwayatkaan oleh Said bin Manshur dan Ad Daruquthni.

Diatas adalah beberapa contoh yang menunjukan sisi negative dari tertawa yang berlebihan. Sebenarnya masih banya contoh-contoh lain yang dapat kita rasakan sendiri di keseharian kita. Tertawa boleh-boleh saja namun juga ada batas-batasannya. Dan juga tidak semua hal bisa kita jadikan bahan tertawaan, bahkan untuk tertawapunkita juga harus pandai memilah-milih. Jika tidak itu semua juga hanya akan merugikan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun