Mohon tunggu...
Gitalis Sahvira
Gitalis Sahvira Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hoby volly ball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Mengenai Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS)

20 Maret 2024   11:20 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pengertian :

Beberapa lembaga yang fokus pada bidang kemanusiaan mencakup Baznas, NU Care-Lazismu, Baitul Mal Hidayatullah, Lazismu, Nurul Hayat, Laznas Dewan Dakwah, Global Zakat, Pusat Zakat Umat, dan Inisiatif Zakat Indonesia. Tujuan utama dari lembaga-lembaga pengelola zakat adalah untuk memberikan bantuan kepada sesama melalui praktik filantropi Islam, yang terdiri dari zakat, infaq, dan sedekah. Zakat merujuk pada sebagian harta yang harus dikeluarkan sesuai dengan ketentuan agama dan diberikan kepada delapan golongan penerima zakat, seperti fakir, miskin, amil zakat, hamba sahaya, mualaf, Ibnu Sabil, gharim, dan fisabilillah. Infaq adalah pemberian harta di luar zakat untuk kepentingan umum, sementara sedekah adalah tindakan memberi untuk mendapatkan pahala dari Allah.

makna giving atauu memberi :

Makna sejati dari "giving" atau "memberi" adalah tindakan sukarela memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan sebanding. Ini melibatkan niat baik dan kepedulian yang tulus untuk membantu atau memberikan manfaat kepada penerima.

Sementara itu, jika seorang artis memberi dan kemudian menggambarkan pemberian tersebut dalam konten yang menghasilkan pendapatan dari AdSense, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Meskipun tindakan memberi tersebut masih memberikan manfaat kepada penerima, motif atau tujuan artis dalam membuat konten dapat memengaruhi makna tulus dari tindakan memberi tersebut. Jika pemberian itu dimanfaatkan untuk mencari keuntungan finansial atau popularitas semata, hal tersebut dapat mengurangi makna sejati dari memberi.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan niat dan tujuan di balik tindakan memberi. Jika tujuannya adalah membantu dengan tulus dan ikhlas, tanpa memperhitungkan keuntungan pribadi yang besar, maka tindakan tersebut lebih dekat dengan makna sejati dari memberi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun