Mohon tunggu...
Gita susanti
Gita susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Memasak, traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ekonomi akhir tahun, 2024

22 Desember 2024   15:17 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sembako) pasar baruga

Kenaikan Harga Sembako di Kota Kendari Menjelang Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun 2024, suasana di Pasar Baruga, Kota Kendari, semakin ramai. Pedagang dan pembeli saling tawar-menawar di tengah isu kenaikan harga kebutuhan pokok. Desember memang selalu menjadi bulan yang sibuk, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun, tahun ini, ada sedikit kecemasan yang menghantui masyarakat.

Saya, seorang mahasiswi datang pagi-pagi ke pasar. saya sudah mendengar kabar bahwa harga minyak goreng, beras, dan bahan pokok lainnya mulai naik. Di kios, penjual sembako langganan saya, saya terkejut mendapati harga minyak goreng premium naik dari Rp23.000 menjadi Rp25.000 per liter. Minyak subsidi merek Minyak Kita pun, yang biasanya Rp15.000, kini mencapai Rp20.000 per liter.

Selain minyak, tabung gas , tomat,bawang merah dan bawang putih juga merangkak naik, meski tidak signifikan. Untungnya, beras masih stabil di harga Rp13.000 per kilogram untuk kualitas super II. Namun, saya merasa pengeluarannya bulan ini akan jauh lebih besar dibanding bulan sebelumnya dan untungnya. 

Pemerintah Kota Kendari tidak tinggal diam. Dinas Perdagangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau pasar untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Operasi pasar murah juga digelar di beberapa titik untuk membantu masyarakat mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

Di tengah suasana penuh tantangan ini, masyarakat Kota Kendari tetap berusaha menjalani hari-hari dengan optimisme. Mereka memahami bahwa kenaikan harga di akhir tahun memang kerap terjadi. Namun, dengan doa dan usaha bersama, mereka berharap tahun depan akan membawa stabilitas ekonomi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun