Mohon tunggu...
Gitakara Ardhytama
Gitakara Ardhytama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sedikit bicara, banyak menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hoarding Disorder: Kebiasaan yang Mengkhawatirkan yang Ternyata Sering Kita Lakukan

27 Oktober 2023   14:59 Diperbarui: 27 Oktober 2023   16:19 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoarding disorder juga berbeda dengan kegiatan mengoleksi sesuatu yang berharga  seperti halnya yang dilakukan oleh para kolektor. Karena bagi seorang kolektor yang mengoleksi miniatur-miniatur, mengoleksi motor tua, dan lainnya, mereka akan secara rutin memperhatikan barang koleksi mereka dan merapikannya, memajangnya di lemari kaca. Penderita hoarding disorder cenderung tidak pernah merawat barang-barang yang telah ditumpuknya.

Penyebab sesungguhnya gangguan ini masih dipelajari dan diteliti hingga saat ini. Tetapi dugaan sementara mengarah pada penderita penyakit mental bawaan lainnya seperti skizofrenia, OCD, atau demensia yang kemudian jika tidak segera ditangani dengan benar akan memicu tumbulnya perilaku hoarding disorder. Depresi yang berlebihan juga diduga dapat memunculkan gangguan ini. Berdasarkan fakta di lapangan juga menujukkan bahwa wanita jauh lebih banyak mengidap gangguan ini dibandingkan laki-laki.

Gejala hoarding disorder menurut penelitian para ahli sebenarnya sudah dapat diamati pada anak usia remaja awal hingga menjelang usia dewasa awal. Seiring bertambahnya usia, semakin lama penyakit ini tidak diredam, maka dampaknya akan menjadi lebih sulit untuk ditangani. Jika terlalu lama tidak ditangani gangguan ini dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan dan akan lebih sulit untuk diobati. Dalam beberapa kasus yang baru-baru ini ditemukan juga fakta bahwa mereka yang diduga penderita hoarding disorder ini kerap menyendiri dan membatasi pergaulan sosialnya sehari-hari.

Siapa sangka, kebiasaan yang kita anggap sepele ternyata adalah sebuah gangguan mental yang bisa berakibat fatal ya di masa depan. Mulai sekarang mari belajar untuk memilah dan memilih kembali mana benda-benda yang layak kita simpan dan gunakan lagi di kemudian hari. Jaga kestabilan emosi, agar depresi tidak hinggap dan berdiam lama pada mental dan perasaan kita, hingga akhirnya menjadi sumber penyakit mental semacam ini. Tidur dan istirahat yang cukup dan makan makanan yang sehat juga dapat membantu ketahanan dan kestabilan fisik dan emosi. Jaga selalu kesehatan mental dan pikiran Anda ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun