"Eh, iya dek Yoan, gapapa suruh pulang saja, kau tak usah panggil aku bapak lah, aku ini masih muda panggil aku Abang saja" ucapnya dengan logat medan yang melekat pada dirinya, ku jawab dengan senyuman saja karena ini menyangkut dengan keadaan sahabatku Wulan, aku segera pergi menuju Wulan yang sudah menungguku.
Meeting berjalan dengan lancar, aku kembali ke ruanganku lalu kulihat bubur yang Wulan beri kepadaku, aku makan meskipun sudah dingin.
"Dek Yoan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!