Mohon tunggu...
Gita Git
Gita Git Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Jauh Pamanfaatan Lahan Basah untuk Masyarakat di Kabubapen Barito Kuala

10 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar pemanfaatan/05 (Dokumentasi Pribadi)

NAMA             : Gita

NIM                 : 2410416220004

Kelas               : B

Mata kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah

Dosen             : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si

Prodi               : S1 Geografi

Fakultas        : Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

PTN                 : Universitas Lambung Mangkurat

Apasih itu lingkungan lahan basah? 

Lahan basah merupakan ekosistem yang unik dan penting, dengan karakteristik dan fungsi ekologis yang khas. Berikut adalah gambaran tentang lingkungan lahan basah:

Definisi dan Karakteristik:

- Lahan basah adalah area yang tergenang air, baik secara permanen maupun musiman, dan memiliki vegetasi yang khas.

- Karakteristik:

- Air: Lahan basah dicirikan oleh keberadaan air, baik tawar maupun payau, dengan tingkat keasaman (pH) dan salinitas yang bervariasi.

- Vegetasi: Lahan basah dihuni oleh tumbuhan yang toleran terhadap kondisi air, seperti rumput, teki, eceng gondok, dan pohon-pohon tertentu.

- Fauna: Lahan basah menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan, termasuk burung, ikan, amfibi, reptil, mamalia, dan invertebrata

Tipe Lahan Basah:

- Rawa: Area lahan basah yang tergenang air tawar secara permanen atau musiman, dengan vegetasi yang didominasi oleh tumbuhan air.

- Sungai: Aliran air yang mengalir secara terus-menerus, dengan vegetasi yang tumbuh di sepanjang tepian sungai.

- Danau: Area perairan yang luas dan tergenang air tawar, dengan vegetasi yang tumbuh di sekitar tepi danau.

- Hutan Mangrove: Ekosistem lahan basah yang didominasi oleh pohon mangrove, yang tumbuh di daerah pasang surut di pantai.

- Gambut: Lahan basah yang memiliki lapisan tanah gambut yang tebal, terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen).

Fungsi Ekologis Lahan Basah:

- Penyerap Air: Lahan basah berfungsi sebagai penyangga air, menyerap air hujan dan melepaskan air secara perlahan, sehingga mengurangi risiko banjir.

- Pengendali Banjir: Lahan basah berfungsi sebagai penahan banjir, mengurangi debit aliran air dan mencegah banjir di daerah sekitar.

- Penyaring Air: Lahan basah berfungsi sebagai penyaring air, menyerap polutan dan menjaga kualitas air.

- Habitat Keanekaragaman Hayati: Lahan basah merupakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati.

- Penyerap Karbon: Lahan basah berfungsi sebagai penyerap karbon, menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpannya dalam tanah gambut. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.

Ancaman terhadap Lahan Basah:

- Konversi Lahan: Konversi lahan basah menjadi lahan pertanian, perkebunan, pemukiman, dan infrastruktur merupakan ancaman utama bagi lahan basah.

- Pencemaran: Pencemaran air dari limbah industri, pertanian, dan domestik dapat merusak ekosistem lahan basah.

- Pengambilan Air Berlebihan: Pengambilan air yang berlebihan dari lahan basah dapat menyebabkan penurunan muka air tanah dan kekeringan.

- Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, dan kenaikan permukaan air laut, yang dapat memengaruhi kondisi lahan basah.

Keberlanjutan Lahan Basah:

- Pelestarian Lahan Basah: Pelestarian lahan basah merupakan upaya untuk menjaga kelestarian fungsi ekologis lahan basah dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

- Rehabilitasi Lahan Basah: Rehabilitasi lahan basah yang telah terdegradasi merupakan langkah penting untuk memulihkan fungsi ekologis lahan basah.

- Pengelolaan Lahan Basah Berkelanjutan: Pengelolaan lahan basah secara berkelanjutan merupakan upaya untuk memanfaatkan lahan basah secara optimal tanpa merusak kelestariannya.

Adapun beberapa masyarakat yang saya temui di kabupaten barito kuala dan sempat mewawancarai beliau terkait pemanfaatan lahan basah yang menjadikan bahan pangan dan berniat ekonomi :

1. Pemanfaatan pertanian di lahan basah

- "Mengapa Anda memilih untuk menjadi petani?"

- Jawaban: warisan turun temurun dari orang tua dan memanfaatkan lahan yang diberikan apalagi di lahan basah ini sangat menguntungkan petani seperti kami. 

- "Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi sebagai petani?"

- Jawaban: "Tantangan terbesar perubahan iklim, harga pupuk yang mahal, akses pasar yang terbatas, hama dan penyakit. 

- "Apa harapan Anda untuk masa depan pertanian?"

- Jawaban: "Saya berharap teknologi pertanian yang lebih maju, harga hasil panen yang stabil, dukungan pemerintah untuk petani, pasar yang lebih luas. Saya ingin meningkatkan hasil panen, mengembangkan usaha tani yang lebih modern, mewariskan pengetahuan pertanian kepada generasi muda"

 

- "Apakah Anda memiliki rencana untuk mengembangkan usaha tani Anda?"

- Jawaban: "Saya berencana untuk memperluas lahan, mengolah hasil panen sendiri. Saya ingin meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hasil panen

2. Pemanfaatan tambak  ikan

gambar pemanfaatan)/03 (Dokumentasi Pribadi)
gambar pemanfaatan)/03 (Dokumentasi Pribadi)

- "Bagaimana Anda memulai usaha tambak ikan."

- Jawaban: " Awalnya, saya ingin memanfaatkan lahan kosong, meneruskan usaha keluarga, tertarik dengan potensi bisnis perikanan Saya belajar cara budidaya, dari orang tua, 

- "Apa jenis ikan yang Anda budidayakan. 

- Jawaban: "Saya membudidayakan ikan patin". 

- "Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam menjalankan tambak ikan?"

- Jawaban: "Tantangan terbesar adalah perubahan iklim, fluktuasi harga pakan, penyakit ikan, akses pasar yang terbatas. 

- "Apa harapan Anda untuk masa depan usaha tambak ikan?"

- Jawaban: "Saya berharap permintaan ikan yang terus meningkat,  harga jual yang stabil,  akses pasar yang lebih luas,  dukungan pemerintah untuk pengembangan usaha perikanan.

3. Pemanfaatan holtikultura buah jeruk

gambar pemanfaatan/04(Dokumentasi Pribadi)
gambar pemanfaatan/04(Dokumentasi Pribadi)

- "Bagaimana Anda memulai usaha kebun jeruk."

- Jawaban: Awalnya, saya  memiliki lahan kosong yang cocok untuk jeruk,  menyukai tanaman jeruk,  ingin meneruskan usaha keluarga,  tertarik dengan potensi bisnis buah jeruk, dan saya belajar dari orang tua. 

- "Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam menjalankan kebun jeruk?"

- Jawaban: "Tantangan terbesar adalah perubahan iklim, hama dan penyakit, fluktuasi harga jual, akses pasar yang terbatas. 

- "Apa harapan Anda untuk masa depan usaha kebun jeruk?"

- Jawaban: "Saya berharap [contoh:  permintaan jeruk yang terus meningkat,  harga jual yang stabil,  akses pasar yang lebih luas,  dukungan pemerintah untuk pengembangan usaha perkebunan jeruk saya.

4. Pemanfaatan holtikultura sayur kangkung

gambar pemanfaatan/05 (Dokumentasi Pribadi)
gambar pemanfaatan/05 (Dokumentasi Pribadi)

5. Pemanfaatan peternakan itik

gambar pemanfaatan/06(Dokumentasi Pribadi)
gambar pemanfaatan/06(Dokumentasi Pribadi)

6. Pemanfaatan perkebunan sawit

gambar pemanfaatan/07(Dokumentasi Pribadi)
gambar pemanfaatan/07(Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun