Sampai hari ini tidak sedikit orang tua yang masih beranggapan bahwa menyekolahkan anak di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berarti siap menerima anak-anak yang sudah pandai membaca dan menulis ketika mereka lulus. Orang tua menganggap bahwa kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD adalah melulu membaca, menulis, menggambar, mewarnai, dan menyanyi.
Memang tidak juga sepenuhnya salah, karena kegiatan tersebut memang dilakukan di semua lembaga PAUD. Yang sebenarnya perlu dipahami adalah bahwa pembelajaran di PAUD itu pada hakikatnya adalah pembelajaran yang menyenangkan, yang melalui kegiatan-kegiatan bermain. Dan kegiatan menyanyi, menggambar, juga mewarnai adalah beberapa dari banyak kegiatan lain yang dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan itu.
Bagaimana dengan membaca dan menulis? Apakah bisa dilakukan dengan menyenangkan? Jawabannya tentu saja bisa. Pembelajaran membaca dan menulis, atau bisa kita sebut sebagai stimulasi membaca dan menulis, di lembaga PAUD tidak serta merta mengajarkan anak membaca dengan metode drilling atau memaksa anak untuk menghafal huruf-huruf dan merangkainya menjadi suku kata, lalu menjadi sebuah kata, kemudian kalimat, agar anak bisa segera lancar membaca. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk membuat anak menyukai kegiatan mengenal keaksaraan awal atau membaca permulaan. Salah satunya adalah melalui permainan dengan media kartu huruf.
Kartu huruf sudah banyak dikenal dan luas digunakan di lembaga-lembaga pendidikan awal maupun di rumah-rumah sebagai media bermain mengenal huruf bagi anak.
Ada yang dibuat sendiri, ada juga yang dibeli jadi. Bisa dibilang kartu huruf relatif murah dan mudah digunakan. Yang mungkin banyak orang ramai belum tahu adalah, kartu huruf bisa divariasikan dengan bermacam kegiatan permainan agar anak bisa mengenal huruf dengan cara yang lebih menyenangkan.
Kartu huruf bisa dikombinasikan dengan kartu huruf bergambar, kartu kata, atau kartu kata bergambar. Anak-anak bisa berlatih merangkai huruf membentuk kata dengan meniru susunan huruf yang ada di kartu kata. Kartu huruf juga bisa digunakan dalam kegiatan bermain menjemur huruf. Anak bisa diajak untuk menyebutkan nama-nama benda yang ada di rumah, kemudian mencari huruf-huruf yang ada di kata tersebut lalu menjemurnya membentuk susunan kata yang tepat.
Tentu saja orang tua bisa lebih dulu menyediakan kartu kata yang bertuliskan nama-nama benda tersebut atau bahkan menempel kartu kata di benda-benda yang dimaksud.
Kegiatan ini selain bisa menstimulasi kemampuan anak mengenal huruf, juga bisa menstimulasi gerak motorik halusnya melalui gerakan menjepit huruf dengan jepitan baju.
Kegiatan lain yang bisa dikombinasikan dengan kartu huruf sekaligus menstimulasi gerak motorik halus anak adalah kegiatan bermain jahit huruf, yakni merangkai huruf-huruf membentuk sebuah kata dengan cara menyatukan kartu-kartu huruf yang sudah dilubangi dengan tali, seperti kegiatan menjahit. Kegiatan menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan dengan kartu huruf adalah bermain supermarket huruf.
Huruf-huruf disusun acak di atas meja atau rak kosong yang terjangkau oleh anak, kemudian anak diberi kartu kata bergambar bahan keperluan rumah sehari-hari, misalnya kartu kata bergambar “roti”. Maka anak harus mencari huruf-huruf yang ada pada kata “roti”. Kegiatan ini bisa dilakukan berkelompok, yang akan membuat permainan kartu huruf menjadi lebih menyenangkan.
Yuk, mulai membuat kartu huruf buat si kecil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H