Mohon tunggu...
Gita Fauziah
Gita Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

stay safe semua!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Fungsi Struktural Lembaga Masyarakat dan Pemerintah dalam Menangani Pandemi Covid-19

15 November 2020   18:10 Diperbarui: 15 November 2020   18:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Parsons cara umtuk memertahankan stabilitas masyarakat agar tetap eksis adalah dengan cara menggunakan model AGIL yaitu fungsi adaptasi (Adaptation), yaitu kemampuan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan yang ada dan alam sekitarnya. Hal ini mencakup segala hal seperti mengumpulkan sumber-sumber kehidupan dan komoditas dan redistribusi sosial, fungsi pencapaian tujuan (Goal attainment), yaitu kecakapan untuk mengatur dan menyusun tujuan-tujuan masa depan dan membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan tersebut. 

Pemecahan permasalahan politik dan sasaran sosial adalah bagian dari kebutuhan ini, fungsi integrasi (Integration), yaitu harmonisasi keseluruhan anggota sistem sosial setelah sebuah general agreement mengenai nilai-nilai atau norma-norma pada masyarakat telah ditetapkan. Di sinilah peran nilai tersebut sebagai pengintegrasi sebuah sistem sosial dan yang terakhir fungsi mempertahankan pola dan struktur masyarakat (Lattent pattern maintenance), yaitu pemeliharaan pola, dalam hal ini nilai-nilai kemasyarakatan tertentu seperti budaya, bahasa, norma, aturan, dan sebagainya.

Dengan menggunakan model AGIL dari Parsons diharapkan dapat merasakan kestabilan dalam situasi dan kondisi karena adanya covid-19 maka diperlukan kontribusi dari masing-masing institusi atau lembaga-lembaga yang ada di dalam masyarakat dan negara, tentunya dari unit terkecil sampai unit terbesar. Keluarga menjadi unit terkecil dalam struktur negara yang memiliki fungsi yang sangat diharapkan kontribusinya, yaitu dengan melakukan sosialisasi dan kebiasaan yang baik dari para anggotanya, seperti orang tua memberi pemahaman kepada anak-anaknya mengenai kebijakan di rumahaja yang telah ditetepakan oleh pemerintah  untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Dengan sikap tersebut artinya unit keluarga telah berkontribusi sehingga kondisi ini diharapkan bisa cepat berlalu.

Sama halnya dengan unit terkecil, yaitu keluarga. Institusi pendidikan yaitu sekolah juga diharapkan mapu berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran virus corona, demi terciptakan kestabilan yang diharapkan. Pandemi covid-19 memaksa adanya perubahan dalam sistem pembelajaran di tahun ini, dari sistem pembelajaran tatap muka secara langsung (offline) berganti dengan sistem pembelajaran menggunakan kecanggihan teknologi yang telah tersedia dengan memanfaatkan berbagai platform untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (online).

Ekonomi suatau negara menjadi lemah karena adanya pandemi covid-19, namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan kebijakan-kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah namun tetap dalam upaya memutuskan rantai penyebaran virs corona. Beberapa perusahan meliburkan karyawannya digantikan dengan bekerja di rumah, sistem pasar di gantikan dengan sistem jual beli secara online dengan pembayaran yang online juga dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang telah tersedia, dengan begitu dapat dikatakan pula bahwa institusi atau lembaga-lembaga ekonomi berkontribusi dalam menangani pandemi covid-19.

Dalam menangani pandemi covid-19 pastinya tidak terlepas dengan lembaga kesehatan yang dimiliki suatu negara, termasuk di Indonesia. Kementerian Kesehatan menjadi lembaga yang penting dalam kaitannya dengan teori fungsionalisme struktural dalam menghadapi pandemi covid-19 seperti saat ini. Kementerian Kesehatan menjadi lembaga yang termasuk dalam struktural negara dan diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak dalam menangani virus corona. 

Salah satu kontribusi Kementerian Kesehatan pada masa pandemi ini adalah mengadakan sosialisasi terkait hal-hal yang dilarang dan dianjurkan dalam upaya mengendalikan virus corona, pengadaan alat kesehatan dan kefarmasian terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Kementerian Kesehatan juga bekerjasama dengan lembaga struktural lain yang ada dibawah pemerintahan, seperti BNPB. BNPB ikut berperan penting menjadi garda terdepan untuk menangani covid-19 ini. Kerjasama yang dilakukan dengan baik antara keduanya menjadi salah satu penumbuh rasa optimis masyarakat untuk menyelesaikan pandemi covid-19 yang melanda dunia ini.

Dalam kontribusi yang telah dilakukan oleh instansi atau lembaga-lembaga dalam menangani virus corona, maka hal tersebut dapat berjalan dengan baik, jika masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan dan kebijakan-kebijakan baru yang telah ditetapkan. Hal-hal yang sudah dijelaskan di atas merupakan contoh mengenai pentingnya teori fungsionalisme struktural dalam membantu menghadapi pandemi covid-19, dan juga keterkaitan pandemi covid-19 dengan teori fungsionalisme struktural.

Walaupun pandemi covid-19 menggangu kehidupan dalam bermasyarakat, namun hal tersebut dapat diatasi dengan tetap menjaga fungsionalisme struktural dalam negara sehingga pandemi covid-19 dapat ditangani dengan baik, namun sebaliknya, jika fungsionalisme struktural tidak dijaga apalagi tidak ada dalam masyarakat, maka akan menjadikan masyarakatnya kacau, kebingungan dan terjadi ketidakstabilan di dalam masyrakat.

Referensi: Turama, A. R. (2020). FORMULASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSONS. EUFONI, 2(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun