Mohon tunggu...
GITA DWI RACHMA SURYANTO
GITA DWI RACHMA SURYANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 302 MMD Universitas Brawijaya Buat Pupuk dan Bahan Bakar dari Limbah Tebu

18 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 18 Agustus 2023   19:07 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Lakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Kelompok 302 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya, manfaatkan limbah blotong tebu jadi pupuk organik dan bahan bakar.

Keberadaan Pabrik Gula Rejoso Manis Indo menjadi peluang bagi Kelompok 302 MMD UB. Hal ini dikarenakan, sebagai salah satu Pabrik Gula terbesar di Jawa Timur, PG. Rejoso Manis Indo menghasilkan cukup banyak limbah hasil olahan tebu atau biasa disebut limbah blotong. Keberadaan limbah blotong ini sebenarnya berdampak negatif terhadap lingkungan apabila dibiarkan terus-menerus. Padahal, apabila dimanfaatkan dengan baik, limbah blotong ini dapat menjadi barang yang bermanfaat, seperti pupuk organik dan bahan bakar biobriket.

Dalam kesempatannya melakukan pengabdian masyarakat di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Kelompok 302 MMD UB lakukan Sosialisasi kepada Petani di Desa tentang pemanfaatan limbah blotong tebu. Sosialisasi diadakan pada hari Senin, 17 Juli 2023 dan dihadiri oleh 25 peserta dari GAPOKTAN dan Perangkat Desa Rejoso. Pada kegiatan ini juga, Mahasiswa melakukan demo secara langsung tentang cara pembuatan pupuk organik dan bahan bakar biobriket.

Dalam hal ini, metode yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik yaitu menggunakan metode pengomposan. Adapun langkah-langkah nya sebagai berikut, yaitu:

  1. Mempersiapkan alat dan bahan, seperti ember, sarung tangan, dan cetok

  2. Mencampurkan bahan blotong, kotoran kambing, dan arang sekam padi dengan perbandingan 1 : 3 : 1

  3. Penambahan mikroorganisme EM4 dan molase dengan perbandingan 1 : 2

  4. Pembalikan kompos sekali dalam seminggu selama 3 - 4 bulan.

Pengomposan bahan tersebut selama empat bulan akan menghasilkan pupuk organik yang siap diaplikasikan pada tanaman. Pupuk kompos yang berhasil ditandai dengan warna yang coklat gelap kehitaman, suhu mendekati suhu lingkungan, tidak berbau, dan tekstur yang remah.

Sedangkan, langkah-langkah pembuatan biobriket adalah sebagai berikut:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun