Berkali-kali jatuh cinta, hanya ini rasaku berbeda
Berpuluh janji yang pernah ada, telah hilang seketika karena luka
Untaian kata manis yang dulu menggedug di dada, hilang sirna karena semua kebohongan belaka
Seperti hujan, yang kedatangannya tak pernah diinginkan oleh nelayan
Akhirnya, tetap bahagia karena kabar menangkap ikanÂ
Dirimukah malaikat, jelas tak kuinginkan karena terlalu indah
Mimpi jika akulah orang yang terpilih, dari sekian banyak wanita yang sudah kau pilah
Nyata, kau benar ada
Jika dirimu adalah pesonaku, haruskah masih kupinta lagi dunia dan seisinya ?
Tentu tidak
Kamu cukup
Untuk mengobati segala kegundahan jiwa yang sudah lama terbengkalai
Kamu cukup
Untuk membersamaiku melewati segala siksaan kejam panggung dunia sandiwaraÂ
Kamu cukup
Sebagai pelabuhan terakhir tempatku menepi dan berdermaga di lautan luas ini
Kamu cukup
Sebagai rumah tempatku bernaung kala ku dingin, sakit dan menjerit
Kamu saja, Cukup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H