Mohon tunggu...
Gita Citra Santi
Gita Citra Santi Mohon Tunggu... Tutor - Lets talk about anything

Jika ingin dikenal dunia, MENULISLAH

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kelola Pemakaian Masker, Atasi Limbah Baru di Era Pandemi

24 Juli 2020   00:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   09:02 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corona yang baru-baru ini menjadi salah satu wabah paling mendunia dengan tingkat kesembuhan yang belum dapat dipastikan membuat semua orang kalut dan mulai melindungi diri sendiri dari ancaman virus corona.

Salah satu penyebaran virus corona adalah melalui percikan ludah yang masuk ke dalam lubang tubuh atas kita, yaitu mulut dan mata. Sehingga banyak orang berbondong-bondong membeli masker. Salah satu masker yang paling banyak diborong adalah masker medis, karena memang dari segi kualitas menangkal virus yang akan masuk ke lubang wajah kita tidak bisa diragukan lagi. Sangat efektif.

Sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah yang mewajibkan memakai masker, membuat pemakaian masker meningkat tajam dan menjadikan harganya melambung tinggi, karena permintaan barang sangat banyak daripada barang yang tersedia di pasar.

Meskipun memakai masker adalah hal yang wajib ketika berada di luar rumah saat pandemi corona seperti ini, akan tetapi kita perlu bijak dalam menggunakan masker yang ada. Karena jika tidak, masker tersebut akan berubah menjadi perusak dari yang sebelumnya adalah penolong.

Bagaimana bisa ?

Masker sekali pakai yang digunakan terus menerus akan membuat sampah masker semakin banyak dan menggunung. Pembuangan sampah masker pun hanya sebatas di tong sampah hingga akhirnya menuju TPA. Bahkan banyak masyarakat yang tidak teredukasi sehingga, membuangnya di pinggir jalan, di sungai bahkan di jalanan bebas.

Ketika sampah masker ini tidak termanuver dengan baik, maka yang ada hanya menyebabkan kerusakan lingkungan. Mungkin saat ini kita belum merasakannya, akan tetapi beberapa tahun kemudian pastilah kita akan menemukan beberapa kasus kerusakan lingkungan akibat sampah masker.

Beberapa hal yang sudah terjadi akibat sampah masker yang dibuang sembarangan adalah terjadinya penyumbatan saluran air, dan juga ditemukannya banyak sampah masker yang berserakan di lautan Prancis yang mengganggu kehidupan biota laut. 

Bahan baku yang digunakan dalam membuat masker medis memanglah bervariasi, hanya saja komponen utamanya hampir seperti bahan baku pembuatan plastik, yaitu polipropilene. Dimana jenis polimer ini merupakan senyawa karbon yang juga akan menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah jika pemakaiannya berlebihan tanpa pengelolaan yang baik.

Saat anjuran pemerintah untuk memperbolehkan memakai masker kain disaat pandemi seperti ini, dikarenakan agar semua lapisan masayarakat dapat melakukan protokol kesehatan itu merupakan langkah yang bagus. Karena masker kain dapat dipakai berulang kali tanpa harus membuangnya dalam sekali pakai, selain itu harga masker kain yang juga terjangkau membuat masyarakat menengah kebawah mulai terbantu bahwa ternyata mereka juga dapat melindungi diri sendiri dari virus corona tanpa takut untuk beraktifitas dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Meski virus corona tidak berbahaya seperti yang kita bayangkan, dalam kasus OTG masih bisa disembuhkan hanya dengan menjaga pola makan dan hidup sehat, tetapi pola penyebarannya tidak dapat diragukan lagi sangatlah cepat. Sehingga memang perlu tindakan preventif dari masing-masing individu. 

Apakah memakai masker kain akan melindungi wajah kita 100% ? Tentu tidak, karena tingkat daya tembusnya sangat tinggi sekali jika dibandingkan dengan masker medis, akan tetapi pemakaian masker kain juga sangat efektif karena setidaknya dapat menghalau benda-benda asing yang akan masuk ke tubuh kita. Sehingga tingkat penularan juga semakin terkendali.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi tetap sehat tanpa merusaknya dikemudian hari dan kita tetap merasa baik-baik saja di masa pandemi seperti ini adalah menggunakan masker dengan bijak. 

Pakailah masker medis dengan tingkat daya tembus yang sangat rendah saat berkerumun di banyak orang atau saat bepergian dengan kendaraan umum, tetapi jika hanya bepergian yang tidak jauh dari rumah dan bertemu dengan orang-orang dengan jumlah yang sedikit pakailah masker kain. 

Semoga corona cepat berlalu. 

Sumber:

Corona Mengancam Laut Lebih Banyak Sampah Masker daripada Ubur-Ubur

Sampah Masker dan Sarung Tangan Jadi Ancaman Lingkungan Era New Normal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun