Akan tetapi, kita juga tidak bisa bisa membohongi diri bahwa kantong plastik juga sangat bermanfaat bagi kita, manusia pada umumnya.Â
Saat berbelanja di pasar misalnya, kantong plastik adalah tempat teraman untuk menyimpan barang atau sayur mayur yang telah dibeli. Bukan hanya di pasar, di toko-toko kelontong, bahkan sebesar minimarket atau mall juga menggunakan kantong plastik untuk membawa barang-barang yang tela dibeli.Â
Semua orang di dunia ini pasti membutuhkan kantong plastik, karena manfaatnya yang digunakan untuk membawa berbagai barang. Kenapa kantong plastik? Karena kantong plastik merupakan tempat penyimpanan yang efisien untuk dibawa ke mana-mana. Selain itu, dengan bentuknya yang kecil dan tipis, ternyata sangat kuat untuk menahan berbagai jenis barang yang berat sekalipun.
Tidak ingatkah bahwa kantong plastik pertama kali dibuat oleh Sten Gustaf pada tahun 1959 untuk menyelamatkan lingkungan karena pada saat itu alat yang digunakan membawa barang secara fleksibel adalah kantong kertas. Penggunaan kantong kertas justru akan membahayakan lingkungan karena penebangan pohon akan secara luas digalakkan untuk memperoleh kantong kertas.
Tetapi ternyata saat ini, kantong plastik juga berbahaya bagi lingkungan karena dampaknya yang meluas ke berbagai hal.
Dampak negatif yang dihasilkan dari kantong plastik berkaitan erat dengan sumber bahan baku yang digunakan. Karena bahan bakunya merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan merupakan senyawa hidrokarbon yang memang sulit sekali untuk diuraikan.
Pemakaian kantong plastik tentu diharapkan masih berlanjut, hanya saja sumber bahan bakunya yang seharusnya diganti. Dari non-biodegradable menjadi bio-degradable.Â
Berbagai penelitian terkini telah banyak memuat yang berkaitan dengan pemanfaatan bahan-bahan alami dan terbarukan yang dapat digunakan untuk membuat kantong plastik.Â
Selain disinyalir mudah terurai di lingkungan, plastik biodegradable atau bioplastik juga ramah lingkungan karena bahan bakunya adalah bahan-bahan alami yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.Â
Banyak sekali penelitian yang menyebutkan bahwa ubi jalar, singkong dan tanaman kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan bioplastik. Bahan utama untuk membuat bahan bioplastik adalah terdapatnya kandungan selulosa, kolagen, ptotein dan lipid. Jadi, berbagai tanaman yang menagndung bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk bahan baku bioplastik.
Telah banyak perusahaan plastik yang berdiri di Indonesia untuk memproduksi bioplastik. Hanya saja penggunaan bioplastik belum terlalu digalakkan oleh pemerintah, sehingga stigma negatif muncul begitu saja ketika mendengar kantong plastik. Penggunaan bioplastik inilah yang seharusnya menjadi fokus kita untuk mengubah persepsi masyarakat mengganti pemakaian kantong plastik non-biodegradable.