Taman Balekambang Surakarta adalah kenangan sekaligus menjadi kebangkitan. Mungkin itu bisa menjadi gambaran yang indah tentang perkembangan dan nasib Surakarta. Salah satu budaya yang masih dilestarikan di Taman Balekambang adalah kesenian ketoprak, dimana fungsi ketoprak itu sendiri tercermin dari kegunaan  yaitu untuk memberikan hiburan atau kesenangan.Â
Ketoprak merupakan kesenian tradisional yang telah melalui fase yang panjang, berkembang dalam penyempurnaan dan akhirnya menjadi kesenian tradisional yang utuh, diterima sebagai warisan budaya yang memperkaya khasanah budaya bangsa.
Pada zaman dahulu seni pertunjukan tradisional seperti Ketoprak memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Kesenian Ketoprak Balekambang merupakan salah satu ciri khas kota Surakarta yang pada jamannya tumbuh dalam masyarakat yang membutuhkan hiburan dan bimbingan.Â
Namun, di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini, seolah dunia tanpa batas, begitu banyak produk asing dapat dengan mudah masuk ke negara kita, budaya tanpa terkecuali. Masuknya budaya asing dapat mengubah pola pikir masyarakat kita, dari bangga mencintai budaya sendiri menjadi bangga menikmati budaya orang lain.
Hal ini dikarenakan masyarakat khususnya generasi muda menganggap seni ketoprak sudah kuno. Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks. Mereka lebih cenderung memilih teknologi yang lebih baik dan lebih menarik. Padahal, fungsi teknologi dan ketoprak sama, yakni menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan cara yang berbeda, yang satu tradisional dan yang lain modern. Di era modern ini juga membuat generasi muda kehilangan rasa jati diri bangsa, karena cenderung mengikuti zaman yang kompleks dan modern, sehingga cenderung meninggalkan budaya bangsa, khususnya seni pertunjukan ketoprak.
Faktor Penghambat eksisnya kesenian ketoprak di era modernisasi dan arus globalisasi
Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan dan kemajuan seni ketoprak, antara lain standar yang masih dipegang teguh oleh generasi tua seni ketoprak, meskipun pemain generasi muda cenderung melakukan perubahan dengan beradaptasi dengan perkembangan memungkinkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk memulai kembali Cinta kesenian ketoprak.Â
Selain itu, kendala lain termasuk kurangnya fasilitas kinerja. Â Hal lain yang menghambat kemajuan seni ketoprak adalah kurangnya perhatian pemerintah dan publikasi. Karena hanya sedikit orang yang tahu bahwa ada pertunjukan seni ketoprak sampai sekarang. pemain. Tidak kompak dan tidak berat juga bisa menjadi kendala karena menyebabkan kinerja yang buruk. Pemerintah kota (pemkot) merasa kesulitan untuk melepaskan kesenian ini kepada generasi muda yang lebih memilih untuk menyajikan acara TV yang lebih menarik, modern dan uptodate.
Upaya untuk mempertahankan kesenian ketoprak di era modernisasi dan arus globalisasiÂ
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memajukan dan menjaga kesenian Ketoprak agar tetap lestari dalam kehidupan masyarakat. Pemain juga berusaha bertahan dengan berbagai cara agar tetap hidup.Â
Cara agar kesenian ketoprak tetap lestari adalah dengan mempromosikannya kepada masyarakat melalui berbagai cara, seperti melalui iklan di media massa dan pertunjukan dari desa ke desa.Â
Selain itu, para pemain telah bekerja keras. Jadilah lebih baik di acara itu dan buat penonton yang menonton pertunjukan tetap bahagia. Mereka juga harus terus belajar dan belajar untuk memaksimalkan penampilan mereka dan membuat penonton senang dengan presentasi yang ditampilkan.
Berbagai cara telah ditempuh untuk memajukan dan menjaga kesenian Ketoprak agar tetap lestari dalam kehidupan masyarakat. Cara agar kesenian ketoprak tetap lestari adalah dengan mempromosikannya dengan berbagai cara, seperti melalui iklan di media massa cetak dan elektronik, tour panggung dari desa ke desa.Â
Pertunjukan ini dirancang untuk memperkenalkan seni Ketoprak kepada masyarakat luas dan membuat mereka kembali mencintai seni Ketoprak. Selain itu, para kontestan selalu tampil lebih baik di setiap penampilannya dan terus belajar agar dapat memaksimalkan penampilannya dan membuat penonton senang dengan penampilan yang ditampilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H