Mohon tunggu...
gita saraswati jelantik
gita saraswati jelantik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Kajian Sastra dan Budaya

Lulusan S1 Sastra Jepang Universitas Udayana Sedang menempuh pendidikan S2 di Magister Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Melestarikan Kesenian Ketoprak di Era Modernisasi dan Arus Globalisasi

28 April 2022   16:00 Diperbarui: 28 April 2022   16:07 2630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Balekambang Surakarta adalah kenangan sekaligus menjadi kebangkitan. Mungkin itu bisa menjadi gambaran yang indah tentang perkembangan dan nasib Surakarta. Salah satu budaya yang masih dilestarikan di Taman Balekambang adalah kesenian ketoprak, dimana fungsi ketoprak itu sendiri tercermin dari kegunaan  yaitu untuk memberikan hiburan atau kesenangan. 

Ketoprak merupakan kesenian tradisional yang telah melalui fase yang panjang, berkembang dalam penyempurnaan dan akhirnya menjadi kesenian tradisional yang utuh, diterima sebagai warisan budaya yang memperkaya khasanah budaya bangsa.

Pada zaman dahulu seni pertunjukan tradisional seperti Ketoprak memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Kesenian Ketoprak Balekambang merupakan salah satu ciri khas kota Surakarta yang pada jamannya tumbuh dalam masyarakat yang membutuhkan hiburan dan bimbingan. 

Namun, di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini, seolah dunia tanpa batas, begitu banyak produk asing dapat dengan mudah masuk ke negara kita, budaya tanpa terkecuali. Masuknya budaya asing dapat mengubah pola pikir masyarakat kita, dari bangga mencintai budaya sendiri menjadi bangga menikmati budaya orang lain.

Hal ini dikarenakan masyarakat khususnya generasi muda menganggap seni ketoprak sudah kuno. Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks. Mereka lebih cenderung memilih teknologi yang lebih baik dan lebih menarik. Padahal, fungsi teknologi dan ketoprak sama, yakni menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan cara yang berbeda, yang satu tradisional dan yang lain modern. Di era modern ini juga membuat generasi muda kehilangan rasa jati diri bangsa, karena cenderung mengikuti zaman yang kompleks dan modern, sehingga cenderung meninggalkan budaya bangsa, khususnya seni pertunjukan ketoprak.

Faktor Penghambat eksisnya kesenian ketoprak di era modernisasi dan arus globalisasi

Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan dan kemajuan seni ketoprak, antara lain standar yang masih dipegang teguh oleh generasi tua seni ketoprak, meskipun pemain generasi muda cenderung melakukan perubahan dengan beradaptasi dengan perkembangan memungkinkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk memulai kembali Cinta kesenian ketoprak. 

Selain itu, kendala lain termasuk kurangnya fasilitas kinerja.  Hal lain yang menghambat kemajuan seni ketoprak adalah kurangnya perhatian pemerintah dan publikasi. Karena hanya sedikit orang yang tahu bahwa ada pertunjukan seni ketoprak sampai sekarang. pemain. Tidak kompak dan tidak berat juga bisa menjadi kendala karena menyebabkan kinerja yang buruk. Pemerintah kota (pemkot) merasa kesulitan untuk melepaskan kesenian ini kepada generasi muda yang lebih memilih untuk menyajikan acara TV yang lebih menarik, modern dan uptodate.

Upaya untuk mempertahankan kesenian ketoprak di era modernisasi dan arus globalisasi 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memajukan dan menjaga kesenian Ketoprak agar tetap lestari dalam kehidupan masyarakat. Pemain juga berusaha bertahan dengan berbagai cara agar tetap hidup. 

Cara agar kesenian ketoprak tetap lestari adalah dengan mempromosikannya kepada masyarakat melalui berbagai cara, seperti melalui iklan di media massa dan pertunjukan dari desa ke desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun