Mohon tunggu...
Gita LarasatiN
Gita LarasatiN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY

Welcome to my page, enjoy it and have a nice day!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

8 Fakta Menarik tentang Perbedaan Menulis di Media Digital dan Media Analog

21 September 2021   20:11 Diperbarui: 21 September 2021   20:20 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 Fakta menarik mengenai perbedaan karakteristik dalam menulis di media digital dan media analog
Di era digital saat ini, karya tulis atau informasi tidak hanya disebarluaskan pada media analog namun juga disajikan di media digital.
 
Siapapun kini bisa menjadi penulis asalkan mempunyai komputer dan akses internet untuk membuat tulisan.
 
Menulis digital memungkinkan penulis nya untuk bisa melakukannya dimana saja, kapan saja, bahkan dengan biaya yang lebih hemat dibanding menulis di media analog sehingga hal ini tentu memudahkan seorang penulis.
 
Namun perlu diperhatikan khususnya bagi para penulis bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara menulis di media digital dan media analog, menurut Brian Carol berikut penjelasannya :
 
1.      Peran penulis yang berbeda

Menjadi seorang penulis digital, ia harus mampu menjadi komunikator yang baik dan terampil dengan tulisan yang proaktif, lucu, menarik dan mendalam. Penulis digital juga berperan mengatur informasi agar pembaca dapat mudah memahami. Terakhir, penulis juga harus berperan sebagai interpreter yaitu menentukan medium yang tepat dalam menyampaikan pesan.  
 
2.     Informasi yang disebarluaskan dengan instan
Saat ini, pembaca mengharapkan informasi terkini yang menarik sehingga seorang penulis harus cepat tanggap dan selalu update dan bisa langsung mempostingnya dengan cepat dan mudah. Berbeda dengan menulis di media analog, penulis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunggu tulisannya bisa disajikan karena berkaitan dengan  proses pencetakan dan waktu penerbitan.
 
 
3.     Tak terbatas jarak
Menulis digital memampukan penulis untuk bisa menulis dimana saja tanpa memperdulikan jarak yang ada dengan pembaca. Berbeda dengan media analog yang memerlukan kedekatan secara geografis dengan pembacanya.
 
4.     Hemat dan fleksibel
Roger Parker dalam Writing for Digital Media menyatakan bahwa menulis digital lebih menguntungkan dibanding menulis di media analog yang memungkinkan penulis dapat menyajikan sejumlah informasi besar, selektif dan terkini dengan biaya rendah. Konten informasi juga dapat ditambah, diperbaharui, bahkan dihapus setiap waktu. Berbeda dengan media analog yang tidak  mudah diubah sewaktu-waktu.  
 
5.     Kredibilitas
Hal ini menjadi kelemahan tersendiri bagi tulisan digital, hal ini dikarenakan web memungkinkan siapa saja untuk menyajikan informasi sehingga kredibel atau tidaknya informasi tidak bisa dipastikan secara pasti. Berbeda dengan tulisan pada media analog khususnya karya penulis yang berasal dari organisasi media yang terkenal dan terdaftar yang pasti dapat dipercaya kredibilitasnya.
 
Meyer dalam Writing for Digital Media menyebutkan bahwa kredibilitas mencakup 2 hal mengenai kepercayaan dan afiliasi komunitas.
 
Kepercayaan berarti informasi yang disajikan oleh media berita akurat, lengkap dan tidak bias (objektif), sedangkan afiliasi komunitas berarti usaha media berita untuk menyatukan atau menyelaraskan pandangan masyarakat.
 
Kedua hal ini dapat menjadi cara untuk menentukan kredibilitas informasi. Selain itu, Brian Carol dalam bukunya yang berjudul Writing For Digital Media juga memberikan cara bagi penulis untuk meningkatkan kredibilitas penulisan dengan cara, membuat navigasi situs yang intuitif dan desain situs yang mudah digunakan, grafik berkualitas tinggi, tulisan yang dilengkapi oleh informasi kontak lengkap penulis, cara mengakses tulisan di setiap halaman dan mencantumkan tautan di luar ke situs web lain yang relevan.
 
6.     Identifikasi dan Transparansi
Seorang penulis di media digital harus mampu bersikap transparan dalam kegiatan menulisnya, seperti mencantumkan sumber referensi, menyebutkan kecenderungan bias politik pribadinya juga mengakui dan meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan.
 
7.     Akuntabilitas
Seorang penulis atau organisasi media berita wajib untuk memperkenalkan diri mereka dengan jelas kepada audiens nya berupa siapa sebenarnya mereka, sejarah bagaimana mereka berdiri, serta layanan apa yang diberikan mereka terhadap kepentingan publik dengan standar jurnalistik.
 
8.     Pengalaman membaca yang berbeda
Pembaca mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam membaca tulisan di media digital dan media analog, dimana pembaca cenderung membaca tulisan secara cepat dan adanya layar CRT yang membuat mata sering kelelahan sehingga penulis media digital harus to the point atau langsung ke intinya sehingga pembaca dapat tertarik untuk membaca hingga akhir. Berbeda dengan media analog, dimana tulisan bisa dibaca secara langsung tanpa ada gangguan kelelahan mata akibat radiasi layar.
 

Sumber : Oalamagz dan mapleuk (dalam rumah belajar)
Sumber : Oalamagz dan mapleuk (dalam rumah belajar)

Itulah 8 fakta menarik tentang perbedaan menulis dengan media yang berbeda yaitu pada media digital dan media analog.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun