Kepala staf Biden, Ronald Klain, mengatakan pada acara "Meet the Press" NBC pada hari Minggu malam bahwa dia menerima postingan presiden di Twitter "sebagai konfirmasi lebih lanjut dari kenyataan bahwa Joe Biden memenangkan pemilihan."
"Jika presiden siap untuk mulai menyadari kenyataan itu, itu positif," kata Klain. Dia menambahkan bahwa "Postingan Twitter Donald Trump tidak menjadikan Joe Biden presiden atau bukan presiden. Orang Amerika lah yang mengakui itu. "
Hingga saat ini, lebih dari 97% suara dalam pemilu sudah didata. NBC News memproyeksikan bahwa Biden akan mendapatkan 306 suara elektoral, dibandingkan dengan 232 suara Trump. Untuk memenangkan pemilu, kandidat membutuhkan 270 suara elektoral.
Biden juga memimpin Trump dalam pemilihan umum dengan selisih lebih dari 5 juta suara, meskipun selisih jumlah suara populer tidak signifikan secara hukum.
Kampanye pemilihan kembali Trump terus mengejar litigasi di seluruh negara yang berupaya memperlambat proses sertifikasi pemilu di negara-negara bagian utama, atau menantang proses pemilihan. Sebagian besar dari upaya tersebut sejauh ini tidak berhasil.
Transisi formal tertunda
Pemerintahannya juga belum mengumumkan pengakuan resmi atas kemenangan Biden, yang mengakibatkan penundaan pendanaan jutaan dolar dan penyediaan sumber daya pemerintah lainnya untuk upaya transisi.
Administrator Administrasi Layanan Umum, Emily Murphy, harus menandatangani dokumen agar proses transisi dapat dimulai. GSA tidak membalas email yang meminta komentar. Seorang pejabat transisi Biden mengatakan kepada NBC News bahwa mereka belum menerima pembaruan apa pun tentang proses GSA pada Minggu pagi.
Tim Biden terus melanjutkan upaya transisi meskipun pemerintahan Trump menghalangi hal itu. Pada Rabu, Biden menunjuk Klain sebagai kepala stafnya. Biden diperkirakan akan mulai mengisi peran lain dalam beberapa minggu mendatang.
Mantan wakil presiden zaman Obama tersebut, telah yakin bahwa Donald Trump tidak akan menghalangi transisi kekuasaan secara damai.
Tim Demokrat telah berulang kali mengatakan dalam menanggapi pertanyaan tentang masalah ini, "Pemerintah Amerika Serikat sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih."