Mohon tunggu...
Giska
Giska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan

28 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 28 Januari 2025   23:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan  

Oleh : Giska

Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Nusantara Bukittinggi 

Pada kenyataan saat ini, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi makanan instan dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu alasannya adalah karna kesibukan mereka. Padatnya rutinitas perkerjaan membuat mereka tidak sempat untuk sekedar memasak makanan yang sehat. Sifat makanan instan yang mudah didapat dan praktis penyajiannya, menjadi alternative mereka untuk dikonsumsi sehari-hari. Makanan instan yang biasa digemari oleh masyarakat Indonesia adalah mie instan.

Di era modern seperti sekarang, para produsen mie instan telah menciptakan berbagai inovasi rasa dan kemasan yang membuat mie instan semakin menarik. Sehingga para konsumen menjadi tertarik untuk tetap mengkonsumsi mie instan.

Tetapi dibalik kelezatan rasa yang diberikan oleh mie instan, terdapat beberapa zat-zat berbahaya yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya bahkan mengabaikannya. Oleh karena itu, kami tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh.

dengan minyak, dan dapat langsung dikonsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya.

Sifatnya yang praktis membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mi instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mi instan berkuah.

Mie instan sudah menjadi salah satu makanan favorit bagi warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan "makanan lokal" jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.

Indonesia adalah produsen mie instan terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Tak ayal, Negara Indonesia menjadi pengkonsumsi mie instan terbanyak kedua setelah Korea selatan.

Banyak alasan mengapa sebagian besar masyarakat Indonesia sangat gemar mengkonsumsi mie instan. Dan menurut angket yang telah kami sebar, kami mendapatkan beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia sangat menggemari mie instan. Sebagian besar beranggapan bahwa mie instan adalah makanan yang praktis dan mudah penyajiannya. Sebagian lagi beranggapan mie instan adalah makanan yang murah dan mudah didapat.

Maka dari itu, selain rasanya yang enak dan sifatnya yang praktis, mie instan tentu memiliki dampak bagi kesehatan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Seperti kebanyakan produk-produk mie instan telah melalui proses fortifikasi, yakni proses penambahan mikronutrien ke dalam produk. Mikronutrien ini seperti misalnya zat besi, asam folat, niasin, vitamin dan mineral seperti kalsium.

Baru-baru ini telah diperkenalkan jenis mie instan baru yang justru dapat membantu orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin berdiet, menurunkan berat badannya. Mie instan tersebut adalah mie yang menggunakan pectin sebagai salah satu bahan dasarnya. Menurut penelitian, serat pectin dapat mengurangi absorbsi pada saluran pencernaan sehingga menurunkan level kolesterol darah, meningkatkan peristaltik usus, mengurangi konstipasi dan mengurangi resiko kanker saluran cerna.

Selain itu, mie instan juga banyak menimbulkan dampak negatif, di antaranya kegemukan, menghambat penyerapan nutrisi, mengacaukan metabolisme tubuh, dan masih banyak lagi.

Namun kembali lagi bahwa tidak semua mie instan berdampak buruk pada kesehatan, contohnya adalah mie yang menggunakan pectin sebagai salah satu bahan dasarnya. Mie instan baru yang justru dapat membantu orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin berdiet, menurunkan berat badannya.

Selain itu kita kita dapat mencegah bahaya mie instan dengan cara tidak mengkonsumsi secara berlebih dan mengetahui cara dan proses pemasakan mie instan dengan benar. Namun untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh mie instan, sebaiknya kita harus mengurangi konsumsi mie instan mulai dari sekarang. Lebih banyak konsumsi makanan yang bergizi, untuk kesehatan tubuh kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun