Mohon tunggu...
Gisela Agustin
Gisela Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Jambi. Ketika saya mengerjakan sesuatu maka saya akan kerjakan semaksimal yang saya bisa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangster di Bawah Umur yang Meresahkan Masyarakat Jambi

9 Maret 2024   14:09 Diperbarui: 10 Maret 2024   00:56 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangster adalah sebutan  bagi sekelompok orang yang melakukan tindakan kejahatan dan membuat kekacauan. Gangster sendiri biasanya beraksi dengan menggunakan motor secara berkelompok serta tak jarang mereka membawa senjata tajam dan melakukan aksi pembegalan. Serta para anggota Gangster ini tidak segan-segan untuk melukai bahkan menghilangkan nyawa para korbannya dengan senjata tajam yang mereka gunakan.

Akhir-akhir ini di Kota Jambi khususnya marak sekali aksi anggota kelompok Gangster yang telah membuat keresahan bagi masyarakat dan telah menimbulkan korban jiwa. Bahkan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pernah menetapkan Kota Jambi dalam status darurat sosial. Berdasarkan kasus-kasus tersebut Polresta Jambi telah menangkap beberapa anggota geng motor ini atau sering di sebut dengan Gengster Jambi. Namun mirisnya, para pelaku Gengster ini ternya masih usia anak di bawah umur yang sebagiannya masih berstatus pelajar SMP dan SMA di Kota Jambi. Berdasarkan hasil penyelidikan, motif para remaja di bawah umur tersebut hanya untuk mencari kesenangan semata.

Usia SMP dan SMA di sebut juga sebagai usia remaja yang pada umumnya adalah proses pencarian jati diri. Salah satu bentuk dalam menemukan jati diri bagi remaja adalah komunitas sehobi atau sekedar mampu menampung keinginan dan kebahagiaan, yaitu sering disebut dengan istilah geng, baik geng dalam lingkungan sekolah maupun geng pada lingkungan tempat tinggal. Dalam proses pencarian jati diri inilah yang  sering menjadi ajang coba- coba remaja yang mengarah pada hal negatif. Hal tersebut tentunya disebabkan oleh faktor mencari perhatian, lingkungan Pertemanan, game konten kekerasan, dan kurangnya muatan pelajaran agama sebagai sarana pendidikan nilai dan karakter remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun