Mohon tunggu...
Girvan Febri Setiawan
Girvan Febri Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa interior product design yang bersemangat dengan kecintaan yang mendalam terhadap desain interior dan produk. Selain itu, saya juga memiliki latar belakang dalam public speaking dan photography serta rendering. Selain itu, saya memiliki pengalaman dalam video editing dan dapat mengedit video dengan lancar, membuat konten visual yang kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Seni Ukir Kayu sebagai Warisan Budaya Indonesia

18 Juni 2023   19:13 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:35 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka dapat membuat beberapa macam ukiran seperti panel, dekorasi dan furniture interior. Untuk menjadi pengukir yang hebat dibutuhkan beberapa tahun untuk menjalani berbagai proses pembelajaran untuk memperoleh banyak pengalaman mengukir untuk menghasilkan sebuah karya ukir yang artistik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pengukir yang profesional memanfaatkan komunitas mereka yang terdiri dari beberapa pengrajin senior untuk saling bertukar pikiran. Mereka juga bisa melalui pembelajaran formal untuk meningkatkan kemampuan mereka. 

Cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesenian ukir adalah dengan cara mendorong minat dan apresiasi terhadap kesenian ukir itu sendiri. Caranya mungkin bisa melalui pameran, kelas dan demonstrasi sehingga orang dapat mengetahui leboh banyak tentang kesenian ukir. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahan dan cara perawatannya. Bahan yang digunakan dalam pembuatan seni ukir dapat mempengaruhi kelestarian karya seni itu sendiri. Penanganannya juga harus diperhatikan agar karya ukir itu sendiri bisa tahan lama dan tidak cepat rusak

Girvan Febri Setiawan,dokumentasi pribadi,2022
Girvan Febri Setiawan,dokumentasi pribadi,2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun